Menurut Miller, kondisi tersebut bisa membuat dunia balap motor tak lagi diminati jika pihak yang berwenang tak segera mengatur keselamatan para pembalap.
“Ketika Anda tumbuh sebagai anak-anak di Australia, Anda berhadapan dengan berbagai insiden. Ketika saya berusia tujuh tahun, saya selalu diberitahu saat pengarahan pembalap, ‘Balap motor sangat berbahaya’," kata Miller.
“Kami selalu diinstruksikan untuk mengenakan perangkat keselamatan profesional, kalau tidak, Anda bisa meninggal atau mengalami cedera serius.
Baca Juga: Curahan Hati Mario Suryo Aji usai Jadi Pembalap Kedua Indonesia yang Mentas di Moto3 2021
"Selalu ada bahaya itu…Saya kehilangan sejumlah teman akibat kecelakaan balap, beberapa bahkan masih belia. Sangat sulit dicerna,” lanjut dia.
“Olahraga kita keras, brutal. Tapi itu juga bagian dari kegembiraan motorsport yang mentah dan sangat berbahaya. Saya kira sudah bicara dengan kolega, bahwa saya benci mengheningkan cipta.
"Kita berduka untuk anak-anak yang masih sangat muda. Tidak bisa seperti itu," tambahnya, seperti dikutip SportFeat dari laman Speedweek.
Rekan setim Francesco Bagnaia itu juga menjelaskan para pembalap muda akan selalu diliputi rasa bersalah jika terlibat langsung dalam tewasnya teman sejawat mereka.
Oleh sebab itu, para rider muda harus didampingi orang-orang profesional setidaknya untuk membantu menguatkan mental mereka.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nestri Yuniardi |