SportFEAT.COM - Pembalap Ducati Lenovo Team, Jack Miller, buka suara soal banyaknya rider muda yang tewas saat mengaspal di lintasan.
Dunia balap motor tampaknya tak lagi bersahabat untuk para pembalap muda.
Dalam beberapa tahun terakhir diketahui banyak rider muda yang harus meregang nyawa di lintasan balap.
Teranyar ada pembalap muda Spanyol Dean Berta Vinales yang tewas saat mengaspal di ajang WSSP 300.
Saudara Maverick Vinales itu menyusul deretan pembalap muda yang terlebih dahulu meninggal dunia, seperti Jason Dupasquier dan Hugo Milan.
Baca Juga: Hampir Pasti Raih Titel Juara Dunia MotoGP 2021, Begini Kata Fabio Quartararo
Fakta memilukan di atas ternyata mencuri perhatian pembalap Ducati Lenovo Team, Jack Miller.
Pewaris Casey Stoner itu mempunyai pendapat tersendiri soal kematian pembalap muda di atas lintasan.
Menurut Miller, kondisi tersebut bisa membuat dunia balap motor tak lagi diminati jika pihak yang berwenang tak segera mengatur keselamatan para pembalap.
“Ketika Anda tumbuh sebagai anak-anak di Australia, Anda berhadapan dengan berbagai insiden. Ketika saya berusia tujuh tahun, saya selalu diberitahu saat pengarahan pembalap, ‘Balap motor sangat berbahaya’," kata Miller.
“Kami selalu diinstruksikan untuk mengenakan perangkat keselamatan profesional, kalau tidak, Anda bisa meninggal atau mengalami cedera serius.
Baca Juga: Curahan Hati Mario Suryo Aji usai Jadi Pembalap Kedua Indonesia yang Mentas di Moto3 2021
"Selalu ada bahaya itu…Saya kehilangan sejumlah teman akibat kecelakaan balap, beberapa bahkan masih belia. Sangat sulit dicerna,” lanjut dia.
“Olahraga kita keras, brutal. Tapi itu juga bagian dari kegembiraan motorsport yang mentah dan sangat berbahaya. Saya kira sudah bicara dengan kolega, bahwa saya benci mengheningkan cipta.
"Kita berduka untuk anak-anak yang masih sangat muda. Tidak bisa seperti itu," tambahnya, seperti dikutip SportFeat dari laman Speedweek.
Rekan setim Francesco Bagnaia itu juga menjelaskan para pembalap muda akan selalu diliputi rasa bersalah jika terlibat langsung dalam tewasnya teman sejawat mereka.
Oleh sebab itu, para rider muda harus didampingi orang-orang profesional setidaknya untuk membantu menguatkan mental mereka.
"Hal-hal seperti yang dialami Dean Berta Vinales dapat terjadi…Tapi setiap pembalap seharusnya dikelilingi kru yang memberikan dukungan mental dalam fase tersebut," ucap Miller.
"Secara pribadi, saya tidak pernah terlibat secara langsung dalam kecelakaan fatal, jadi tak bisa berkomentar lebih banyak."
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Bos KTM Tech 3 Geram dengan Pembalap Bermartabat Tinggi
Miller kemudian mengenang insiden mengenaskan yang dialami pembalap Italia Marco Simoncelli di Sepang enam tahun lalu.
"Tapi, saya melihat drama di Grand Prix beberapa kali. Saat Marco Simoncelli kecelakaan di Sepang, saya baru 16 tahun dan menjalani balapan ketiga kelas 125cc," kenang rider Australia tersebut.
"Itu tragis.Bagaimana peristiwa itu terpatri di benak Anda. Saya ingat pada penonton melemparkan botol kosong kepada para mekanik yang menambahkan infrastruktur di pit wall karena balapan tak kunjung dimulai, malah dibatalkan."
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nestri Yuniardi |