Badminton Europe beberapa kali mengulang pertanyaan mereka dengan kata "Apakah itu adil?"
Jawaban dari Shi Yu Qi berikutnya justru menggambarkan dirinya enggan dicap kalah meski faktanya demikian.
Pasalnya dengan sedikit bercanda dan tertawa ia mengaku secara teknis dia tidak kalah dari Momota karena poinnya belum 21.
"Secara teknis, pada dasarnya saya tidak kalah hari ini karena saya memutuskan mundur," ucap Shi Qu Qi.
"Sebab poinnya belum menyentuh angka 21. Di gim kedua saya tidak kalah dan itu bukan masalah."
Baca Juga: Hasil Thomas Cup 2020 - Jonatan Christie Balikkan Keadaan, Bawa Indonesia Unggul Atas Denmark
Tak dinyana jawaban-jawaban dari Shi Yu Qi inilah yang membuat dia dihujat warganet bahkan dari netizen China sendiri.
Banyak yang menyayangkan sikap Shi Yu Qi dan menilai tindakannya tidak menghargai lawan (Kento Momota) dan tidak mau mengakui kekalahannya.
"Apa sih ini, hilang respect sama Yu Qi." tulis seorang netizen Indonesia dalam cuitan twitter di kolom komentar Badmintalk.
"Tak mau mengaku kalau kalah."
"Kalah ya kalah aja banyak alasan." "Dihujat netizen China juga ini."
"Kayak tidak menghargai lawan ya kesannya, gengsinya tinggi banget."
Baca Juga: Geregetan, Ini Penyebab Joan Mir Gagal Pertahankan Gelar Juara Dunia di MotoGP 2021
Terlepas dari itu, sikap Shi Yu Qi berkebalikan dengan Anders Antonsen (Denmark) saat melawan Jonatan Christie (Indonesia) kemarin.
Anders Antonsen juga terhimpit tekanan besar di hadapan publik sendiri usai tertinggal dari Jonatan.
Langkah Antonsen sudah mulai lambat di pengujung gim ketiga saat skor menunjukkan 16-19, di mana laga tersebut berdurasi 100 menit. Antonsen dikabarkan mengalami kram
Namun Antonsen tetap berusaha menuntaskan laga dan tidak menyerah hingga kalah 16-21.
Source | : | badmintalk,Badminton Europe |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |