SportFEAT.com - Tunggal putra China, Shi Yu Qi dihujat habis-habisan usai menyatakan kalimat yang dianggap kurang mengharagai lawan Kento Momota di semifinal Thomas Cup 2020.
China memang telah memenangkan babak semifinal Thomas Cup 2020 usai mengandaskan Jepang.
China menang dengan skor 3-1 atas Jepang dan berhak melaju ke final Thomas Cup 2020 hari ini, Minggu (17/10/2021) untuk berhadapan dengan Indonesia.
Akan tetapi, kemenangan China tersebut harus 'ternodai' kekalahan yang tercium sebagai kekalahan 'aneh' pada partai pertama.
Baca Juga: Jadwal Thomas Cup 2020 - Indonesia Vs China, Final ke-20 bagi Skuad Merah Putih
China sempat tertinggal dari Jepang 0-1 usai tunggal putra pertama mereka, Shi Yu Qi tunduk dari Kento Momota.
Shi Yu Qi kalah dengan skor 20-22, 5-20 (retired) dari raja bulu tangkis dunia.
Ya, skor di gim kedua tersebut adalah 5-20.
Hanya kurang satu poin saja, Shi Yu Qi memutuskan mundur alias menyerah dengan alasan cedera.
Keputusan Shi Yu Qi mundur dengan hanya kurangnya satu poin kemenangan untuk Momota itu banyak dipertanyakan seberapa parah cedera pemain ranking 8 dunia itu.
Seusai pertandinganm Shi Yu Qi masih mampu meladeni wawancara.
Kepada Badminton Europe, dia pun tak luput dari pertanyaan seputar keputusan mundurnya itu.
Mengapa dia memutuskan untuk mundur saat poin lawan sudah 20?
"Ini adalah cedera lama, ini cedera kambuhan," ujar Shi Yuqi.
Pertanyaan pun berlanjut mengapa Shi Yu Qi tidak memutuskan untuk mundur saat poin lawan belum menyentuh angka 20.
Baca Juga: Rekap Thomas Cup 2020 - Fajar/Rian Antarkan Indonesia Melesat ke Final Melawan China
"Saya lelah sekali hari ini, tetapi di sisi lain barang kali juga ada peluang dia (Momota) merasa tak bagus dan mungkin bisa saja melakukan kesalahan sendiri dan ada sesuatu yang terjadi," ucap Shi Yu Qi.
"Saya hanya merasa ingin memberikan yang saya bisa," imbuh dia.
Badminton Europe beberapa kali mengulang pertanyaan mereka dengan kata "Apakah itu adil?"
Jawaban dari Shi Yu Qi berikutnya justru menggambarkan dirinya enggan dicap kalah meski faktanya demikian.
Pasalnya dengan sedikit bercanda dan tertawa ia mengaku secara teknis dia tidak kalah dari Momota karena poinnya belum 21.
"Secara teknis, pada dasarnya saya tidak kalah hari ini karena saya memutuskan mundur," ucap Shi Qu Qi.
"Sebab poinnya belum menyentuh angka 21. Di gim kedua saya tidak kalah dan itu bukan masalah."
Baca Juga: Hasil Thomas Cup 2020 - Jonatan Christie Balikkan Keadaan, Bawa Indonesia Unggul Atas Denmark
Tak dinyana jawaban-jawaban dari Shi Yu Qi inilah yang membuat dia dihujat warganet bahkan dari netizen China sendiri.
Banyak yang menyayangkan sikap Shi Yu Qi dan menilai tindakannya tidak menghargai lawan (Kento Momota) dan tidak mau mengakui kekalahannya.
"Apa sih ini, hilang respect sama Yu Qi." tulis seorang netizen Indonesia dalam cuitan twitter di kolom komentar Badmintalk.
"Tak mau mengaku kalau kalah."
"Kalah ya kalah aja banyak alasan." "Dihujat netizen China juga ini."
"Kayak tidak menghargai lawan ya kesannya, gengsinya tinggi banget."
Baca Juga: Geregetan, Ini Penyebab Joan Mir Gagal Pertahankan Gelar Juara Dunia di MotoGP 2021
Terlepas dari itu, sikap Shi Yu Qi berkebalikan dengan Anders Antonsen (Denmark) saat melawan Jonatan Christie (Indonesia) kemarin.
Anders Antonsen juga terhimpit tekanan besar di hadapan publik sendiri usai tertinggal dari Jonatan.
Langkah Antonsen sudah mulai lambat di pengujung gim ketiga saat skor menunjukkan 16-19, di mana laga tersebut berdurasi 100 menit. Antonsen dikabarkan mengalami kram
Namun Antonsen tetap berusaha menuntaskan laga dan tidak menyerah hingga kalah 16-21.
Source | : | badmintalk,Badminton Europe |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |