SportFEAT.com – Pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto membongkar kesalahan yang membuat Praveen/Melati gagal meraih gelar Hylo Open 2021 dan kalah empat kali beruntun lawan pasangan terbaik Thailand.
Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti gagal mengunci gelar Hylo Open 2021.
Praveen/Melati harus puas menjadi runner-up usai tumbang melawan pasangan terbaik Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
Bermain di Saarlandhalle Saarbrucken, Jerman, Minggu (7/11/2021), PraMel keok dengan skor 20-22, 14-21.
Baca Juga: Hasil Lengkap Final Hylo Open 2021 - Thailand Juara Umum, Indonesia Bawa 1 Gelar dan 2 Runner-up
Selain gagal meraih gelar Hylo Open 2021, kekalahan tersebut juga menambah catatan buruk Praveen/Melati dengan menelan empat kekalahan beruntun dalam 10 pertemuan terakhir melawan Dechapol/Sapsiree.
Hasil buruk yang diraih pasangan berjuluk Honey Couple ini mendapat sorotan dari pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto.
Nova Widianto membongkar penyebab yang membuat Praveen/Melati kecolongan gelar Hylo Open 2021.
Pelatih berusia 44 tahun tersebut menilai bahwa Melati Daeva Oktavianti tak memiliki kepercayaan diri di lapangan.
Sementara Praveen Jordan disebut kehilangan kekuatan saat melakukan pukulan, dan mudah memberi poin untuk lawan.
Baca Juga: Hasil Hylo Open 2021 - Marcus/Kevin Juara! Taklukkan Leo/Daniel Melalui Permainan Gesit dan Taktis
"Praveen dan Melati banyak melakukan kesalahan sendiri. Ini sangat merugikan karena tampil di final," kata Nova Widianto dilansir SportFEAT.com dari Kompas.com.
"Melati seperti yang pernah saya katakan sebelumnya, seperti tidak percaya diri. Permainannya seperti bingung sendiri."
"Sementara Praveen, tenaga tangannya kelihatan menurun. Bola-bolanya juga masih banyak yang gampang mati sendiri," sambung Nova.
Baca Juga: Tren Menukik Fabio Quartararo, Masih Belum Juara MotoGP Lagi Sejak Agustus 2021
Lebih lanjut, Nova mengaku bahwa belum puas dengan performa Praveen/Melati meski berhasil tembus di partai final Hylo Open 2021.
Ganda campuran ranking lima dunia itu masih belum menunjukkan performa terbaiknya.
“Meski bisa tampil di final, performa Praveen dan Melati bisa saya katakan belum maksimal," jelas pelatihan kelahiran Klaten itu.
Di sisi lain, Nova Widianto mengatakan bahwa Praveen/Melati sebenarnya memberi perlawanan yang sengit.
Akan tetapi, Dechapol/Sapsiree yang merupakan unggulan pertama tampil jauh lebih matang.
"Di gim pertama, sebenarnya ada kesempatan Praveen/Melati menang. Namun, pasangan Thailand memang lebih tenang di poin-poin kritis," pungkas Nova Widianto.
View this post on Instagram
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nestri Yuniardi |