SportFEAT.com – Taufik Hidayat turun tangan memberikan saran terbaik untuk PBSI usai tunggal putra Indonesia tampil melempem di Indonesia Masters 2021.
Tunggal putra Indonesia tampil melempem dalam turnamen Indonesia Masters 2021.
Di ajang BWF World Tour Super 750 ini, PBSI menurunkan tiga tunggal putra terbaiknya.
Tiga wakil terbaik pelatnas itu adalah Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Shesar Hiren Rhustavito.
Baca Juga: Begini Kata Pelatih Herry IP usai Marcus/Kevin Gagal Rebut Gelar Indonesia Masters 2021
Langkah Jonatan dan Shesar terhenti di babak kedua, sedangkan Anthony Ginting jauh lebih parah karena langsung tergusur di babak pertama.
Ginting yang berstatus sebagai juara bertahan menjadi korban kejutan dari Si Bocah Ajaib Thailand, Kunlavut Vitidsarn.
Performa ambyar tunggal putra Merah Putih ini mendapat sorotan dari legenda bulu tangkis, Taufik Hidayat.
Taufik Hidayat pun turun tangan memberikan saran terbaiknya untuk PBSI soal masalah di nomor tunggal putra ini.
Menurutnya, induk organisasi bulu tangkis Indonesia itu harus lebih banyak memberikan jam terbang kepada pemain pelapis tunggal putra.
Terlebih, banyak pemain tunggal putra muda negara lain yang mulai menunjukkan kualitasnya, salah satunya Kunlavut Vitidsarn.
Baca Juga: Indonesia Juara Umum di Bahrain International Series 2021, Borong 3 Gelar dan 2 Runner-up
"Harus melihat perkembangan negara lain juga. Program dan cara latihan berbasis sport science harus diperhatikan.”
“Jangan negara lain sudah semakin maju, tetapi kita seperti ini saja," sambung Taufik.
Baca Juga: Hasil Drawing Indonesia Open 2021 - Perang Saudara Kembali Warnai Ganda Putra Indonesia
Lebih lanjut, pria berusia 40 tahun itu merasa heran dengan kualitas pemain Indonesia yang mulai tersaingi negara-negara lain.
"Kita kan salah satu negara yang besar dengan bulu tangkis. Ginting kalah dari pemain muda Thailand, kenapa bisa?" ujar Taufik Hidayat.
Di sisi lain, Taufik Hidayat juga berharap agar PBSI segera melakukan evaluasi di nomor tunggal putra ini.
PBSI juga harus mulai memikirkan target dan rencana untuk jangka panjang termasuk regenerasi pemain.
"Harus benar-benar evaluasi karena tahun depan banyak event besar. Kalau tidak ada halangan ada All England, Asian Games, hingga Olimpiade 2024," jelas Taufik Hidayat.
"Jangka panjangnya harus diperhatikan. Harus berani juga seperti China yang menurunkan pemain pelapis di Piala Thomas 2020."
"Itu berguna untuk jangka panjang. Indonesia bisa tidak seperti itu? Target jangka panjang harus diperhatikan," lanjut peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu.
"Jangan semua turnamen diikuti, tetapi hasilnya malah tidak maksimal dan tak memperhatikan regenerasi," pungkas Taufik.
View this post on Instagram
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nestri Yuniardi |