Marin mengalami cedera ACL di lutut kiri pada Juni 2021 lalu hingga terpaksa melewatkan Olimpiade Tokyo 2020.
"Yang paling penting bagi saya, selain bulu tangkis, adalah kesehatan saya," kata Carolina Marin dikutip Sportfeat dari El Pais.
"Saya ingin lutut saya ketika tidak digunakan untuk main bulu tangkis, setidaknya bisa untuk berjalan dengan baik."
"Saya memilih absen karena itu akan terlalu berisiko. Ini baru enam bulan. Secara mental ini juga sulit. Tiga bulan pertama saya harus berjalan sangat lambat karena meniskus internal," ungkapnya lagi.
Baca Juga: Balas-balasan Bajak Pembalap dan Manajer Antara Pramac Ducati dan KTM
Carolina Marin terpaksa mengubur impiannya untuk meraih gelar juara dunia keempat sekaligus memecahkan rekor baru.
Selama ini satu-satunya pebulu tangkis putri yang sudah mengoleksi empat gelar juara dunia adalah eks ganda campuran Indonesia, Liliyana Natsir.
Adapun Marin telah menggondol tiga titel juara dunia yang diraih pada 2014, 2015 dan 2018.
Baca Juga: Cerita di Balik Keberangkatan Satu-satunya Wakil Indonesia untuk Kejuaraan Dunia 2021
Marin saat ini masih fokus memulihkan diri. Pelatih Marin, Fernando Rivas juga tidak ingin anak didiknya terburu-buru melakukan comeback.
Source | : | El Pais |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |