SportFEAT.COM - Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia, tak ingin disamakan dengan Casey Stoner namun punya tujuan yang sama.
Penampilan yang ditunjukkan Francesco Bagnaia di MotoGP 2021 memang tak terlalu buruk.
Rider andalan Ducati Lenovo itu sukses tiga kali naik podium kemenangan.
Pencapaian tersebut membawanya menduduki posisi runner-up klasemen akhir MotoGP 2021.
Baca Juga: MotoGP 2022 - Terungkap Sosok yang Jadi Ancaman Terbesar Ducati Akhiri Puasa Gelar 14 Tahun
Bagnaia hanya kalah dari Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) yang keluar sebagai juara dunia.
Performa sangar yang ditunjukkan Francesco Bagnaia di musim lalu membuat banyak pihak tak jarang menyamakannya dengan beberapa pembalap legendaris.
Murid Valentino Rossi itu sempat disandingkan dengan nama-nama top, seperti Casey Stoner, Troy Bayliss dan Carl Fogarty.
Namun demikian, Bagnaia justru merasa tak ada kemiripan dirinya dengan tiga eks pembalap kawakan tersebut.
Kendati begitu, pembalap 24 tahun tersebut tak menampik mempunyai tujuan yang sama dengan nama yang disebutkan di atas yakni juara dunia.
“Saya berbeda dari Stoner ataupun Bayliss, tetapi kami semua adalah pembalap dan tentu saja memiliki tujuan yang sama. Untuk menang dan juara,” kata Bagnaia kepada La Stampa.
“Persaingan tentu saja berbeda dengan kehidupan sehari-hari.
Lebih jauh, Bagnaia juga mengatakan untuk menjadi juara dunia, seorang tak cukup hanya bermodalkan motor.
Baca Juga: Pembalap Andalan Pramac Racing Sebut Marc Marquez Seorang Superman Gara-gara Hal Ini
Ia menilai bakat adalah satu hal lain yang membuat seorang pembalap pantas menjadi juara dunia.
"Bakat merupakan bentuk kegilaan yang memungkinkan Anda memberi lebih banyak. Itu bisa membawa Anda untuk menang," ujar Bagnaia.
“Dalam ajang balap motor, hal tersebut selalu muncul sebagai protagonis.
"Bahkan jika balapan semakin menuntut dan menjadi berdasarkan performa atletik dalam beberapa tahun terakhir,” tambahnya.
Di sisi lain, Francesco Bagnaia menjadi salah satu favorit peraih gelar juara dunia MotoGP 2022.
Pembalap asal Turin itu diprediksi bakal bersaing ketat dengan Fabio Quartararo dan Marc Marquez untuk merebutkan kampiun musim depan.
Meski begitu, Francesco Bagnaia mengaku tidak merasakan tekanan untuk menjadi juara dunia.
“Fabio Quartararo akan lebih terbebani sebab dia yang memenangi titel (MotoGP 2021)," ungkap Bagnaia lagi.
Baca Juga: MotoGP 2022 - Fabio Quartararo Pesimistis Pertahankan Gelar Juara Dunia, Ini Sebabnya!
"Dia tentu saja menjadi orang yang harus dikalahkan, lawan yang hebat untuk dihadapi.
“Pada 2021, saya membuat beberapa kesalahan, ada beberapa masalah juga, semua hal itu tidak boleh terulang," lanjut dia.
"Selain itu, Ducati tidak pernah menekan saya. Ada harmoni, dan ini membuat saya betah," pungkas juara dunia Moto2 2018 itu.
Source | : | La Stampa,Motorsport |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |