Namun pada akhirnya ia 'menyerah'.
Salah satu alasan Lee Meng Yean keluar pelatnas BAM pun akhirnya terungkap.
Baru-baru ini, Lee Meng Yean mengaku lelah hadapi tekanan di BAM.
Tekanan yang dimaksud bukan sekadar tekanan untuk bermain baik.
Baca Juga: Begini Reaksi Shin Tae-yong soal Proses Naturalisasi 4 Pemain Keturunan untuk Timnas Indonesia
Tapi juga berkaitan dengan adaptasinya yang kini dipasangkan beberapa pemain muda.
Terutama karena tekanan dari petinggi di BAM yang menuntutnya untuk bisa segera membimbing pemain muda.
Lee Meng Yean mendapat tekanan lebih tinggi karena ia sudah masuk kategori usia senior.
"Tapi setelah dia pensiun, hati saya mulai merasa lelah," kata Lee Meng Yean.
"Orang-orang atas (di BAM) terus menekan saya karena saya adalah salah satu pemain paling senior."
"Saat itu jika saya tidak mendapatkan hasil baik, saya akan merasa sangat tertekan."
"Padahal saya berpasangan dengan orang-orang baru," tukasnya.
Baca Juga: Bukan Lee Zii Jia, Ternyata Ini Pebulu Tangkis Malaysia yang Gabung 'Bimbel' Viktor Axelsen
Tak cuma tekanan dari internal BAM, Lee Meng Yean juga mengaku tertekan dari komentar miring para netizen Negeri Jiran di media sosialnya.
"Kemudian, seluruh Malaysia, bahkan seluruh dunia rasanya memperhatikan saya dan sebagian besar komentar mereka tidak lagi bagus," ucap Lee.
"Saya merasa sangat tertekan sehingga saya memilih untuk berhenti (jadi pemain pelatnas)," tukas Lee Meng Yean lagi.
Lee Meng Yean mengaku belum ada rencana pasti soal masa depannya selepas keluar pelatnas BAM.
Ada dua opsi yang bisa diambil.
Pertama ia akan tetap bermain secara independen dan mencari partner baru.
Atau opsi kedua, dia akan memutuskan pensiun menyusul rekannya Chow Mei Kuan.
"Sekarang saya memilih untuk istirahat di bulan Februari ini."
"Saya ingin kembali fresh dan merencanakan segalanya. Saya akan meulai dari awal lagi Maret ini," kata Meng Yean.
"Setelah itu ada dua kemungkinan."
"Mungkin saya akan bermain secara profesional atau saya akan pensiun total (dari bulu tangkis)," pungkas Lee Meng Yean.
Source | : | Astro Arena,Stadium Astro |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |