Baca Juga: Raja Bulu Tangkis Malaysia Balikan dengan Sponsor Victor, Berpotensi Kembali Meroket
Salah satunya adalah Dennis Noyes.
"Masalah Quartararo, mulai tidak nyaman ketika memasuki sepertiga terakhir kejuaraan," ungkap Dennis Noyes dikutip Sportfeat dari Paddock GP.
"Saat seharusnya bisa mengamankan gelar secara matematis, Yamaha justru mengalami penurunan."
"Jika kita membagi musim kompetisi menjadi sepertiga bagian, kita bisa lihat bahwa Quartararo memiliki 105 poin di sepertiga pertama, 101 di kedua dan 53 di ketiga," tukasnya.
Baca Juga: MotoGP 2022 Bakal Terapkan Aturan Baru Soal Penentuan Pemenang saat Balapan Red Flag
Melihat penjabaran yang dijelaskan Noyes, terlihat bahwa Quartararo mengalami penurunan drastis dalam pencapaiannya di akhir musim.
Bersamaan dengan itu, Quartararo sendiri sejatinya sudah menyadari hal tersebut sejak lama.
Ia sudah mewanti-wanti Yamaha agar mampu memberikan motor yang lebih cepat.
Baca Juga: Adik Valentino Rossi Luca Marini Sebut Persaingan MotoGP 2022 Akan Lebih Keras Akibat Hal Ini
"Dia mulai meminta Yamaha untuk lebih cepat, lebih mampu keluar cepat di tikungan."
"Tapi sayangnya sepertinya Yamaha memberitahunya bahwa tidak ada yang tersisa (untuk dikembangkan)."
"Dengan kata lain, motor yang sudah Fabio uji di Sepang dan Mandalika adalah yang sudah terbaik."
"Dan itu harus bekerja sesuai dengan keunggulan Yamaha, yakni cepat di tikungan," tukasnya.
Fabio Quartararo sendiri belum bersedia meneken perpanjangan kontrak dengan Yamaha, meski kontraknya saat ini akan berakhir pada Desember 2022.
Pembalap asal Prancis itu tampaknya ingin memastikan bahwa ia tidak akan salah langkah dalam memilih kelanjutan masa depannya di MotoGP.
Source | : | Paddock GP |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |