SportFEAT.com - Skema penurunan performa Fabio Quartararo mulai mudah dibaca, Yamaha harus berbenah jika tak ingin kehilangan sang juara dunia.
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo dikenal sebagai pembalap yang kuat ketika awal MotoGP bergulir.
Hal tersebut tercermin dari performa Fabio Quartararo dalam dua musim terakhir.
Fabio Quartararo hampir selalu bisa tampil dominan di paruh pertama MotoGP.
Terbukti dari pencapaian pembalap 22 tahun itu yang sering rajin memenangi serta meraih podium di seri-seri balapan di awal musim.
Namun sayangnya, kehebatan Fabio Quartararo itu seolah cuma bertahan di paruh pertama musim kompetisi.
Dominasi Quartarao perlahan terkoyak jika sudah memasuki akhir musim kompetisi.
Yang paling terlihat jelas adalah pada musim lalu.
Sejak memasuki paruh kedua MotoGP 2021, Quartararo tercatat cuma juara satu kali.
Baca Juga: Tim VR46 Resmi Lauching Livery, Luca Marini Diprediksi Melejit di MotoGP 2022
Performanya perlahan tersalip Francesco Bagnaia yang perlahan menanjak dan hampir merebut titel juara dunia.
Skema yang hampir sama juga terjadi pada 2020, yang membuat Quartararo akhirnya gagal mempertahankan kedudukan di posisi teratas klasemen juara dunia pada waktu itu.
Tren menurun yang diperlihatkan Fabio Quartararo ini sudah mulai dibaca beberapa pengamat MotoGP.
Baca Juga: Raja Bulu Tangkis Malaysia Balikan dengan Sponsor Victor, Berpotensi Kembali Meroket
Salah satunya adalah Dennis Noyes.
"Masalah Quartararo, mulai tidak nyaman ketika memasuki sepertiga terakhir kejuaraan," ungkap Dennis Noyes dikutip Sportfeat dari Paddock GP.
"Saat seharusnya bisa mengamankan gelar secara matematis, Yamaha justru mengalami penurunan."
"Jika kita membagi musim kompetisi menjadi sepertiga bagian, kita bisa lihat bahwa Quartararo memiliki 105 poin di sepertiga pertama, 101 di kedua dan 53 di ketiga," tukasnya.
Baca Juga: MotoGP 2022 Bakal Terapkan Aturan Baru Soal Penentuan Pemenang saat Balapan Red Flag
Melihat penjabaran yang dijelaskan Noyes, terlihat bahwa Quartararo mengalami penurunan drastis dalam pencapaiannya di akhir musim.
Bersamaan dengan itu, Quartararo sendiri sejatinya sudah menyadari hal tersebut sejak lama.
Ia sudah mewanti-wanti Yamaha agar mampu memberikan motor yang lebih cepat.
Baca Juga: Adik Valentino Rossi Luca Marini Sebut Persaingan MotoGP 2022 Akan Lebih Keras Akibat Hal Ini
"Dia mulai meminta Yamaha untuk lebih cepat, lebih mampu keluar cepat di tikungan."
"Tapi sayangnya sepertinya Yamaha memberitahunya bahwa tidak ada yang tersisa (untuk dikembangkan)."
"Dengan kata lain, motor yang sudah Fabio uji di Sepang dan Mandalika adalah yang sudah terbaik."
"Dan itu harus bekerja sesuai dengan keunggulan Yamaha, yakni cepat di tikungan," tukasnya.
Fabio Quartararo sendiri belum bersedia meneken perpanjangan kontrak dengan Yamaha, meski kontraknya saat ini akan berakhir pada Desember 2022.
Pembalap asal Prancis itu tampaknya ingin memastikan bahwa ia tidak akan salah langkah dalam memilih kelanjutan masa depannya di MotoGP.
Source | : | Paddock GP |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |