Meski demikian, Zarco tetap masih belum puas dengan hasil balapannya di Qatar.
Start buruk lagi-lagi jadi kendala Zarco dalam mengarungi awal balapan.
"Saya tahu bahwa start bisa menjadi titik lemah saya," ungkap Johann Zarco dikutip Sportfeat dari Motosan.es.
Baca Juga: German Open 2022 - Fakta Menarik di Balik Tumbangnya Juara Dunia Loh Kean Yew
"Tapi masalahnya saya juga punya sedikit masalah di front-end," kata Zarco.
Pernyataan Zarco menyiratkan bahwa ia masih kesulitan dengan Desmosedici Gp22 Ducati terbaru.
Apalagi sejak sesi latihan bebas, Zarco sudah mengalami masalah teknis.
Baca Juga: Marc Marquez Kesulitan Salip Brad Binder dan Dibikin Heran Motor KTM
"Pada hari Jumat saya mengalami masalah teknis dan hari Sabtu (kualifikasi) saya tidak beruntung," katanya.
"Sedangkan di hari Minggu pada hari balapan, sejak awal sudah rumit."
"Saya start dari posisi ke-13, langsung terdorong ke balakang ke posisi ke-20," imbuhnya.
Baca Juga: Fabio Quartararo Merapat ke Suzuki di Musim Depan? Begini Jawaban Sang Manajer
Dari 8 pembalap skuad Ducati yang mentas, Zarco jadi yang terbaik kedua setelah Enea Bastianini (Gresini) yang berhasil jadi juara.
Namun Zarco mengakui itu terjadi berkat beberapa kecelakaan.
"Beberapa kecelakan membantu saya, tapi saya berhasil cepat (di akhir). Kalau saja tanpa kelemahan saya, mungkin saya bisa finis 5 besar," ucap dia.
Baca Juga: Raul Fernandez Baru Yakin Tak Salah Pilih Tim Gara-gara Brad Binder
Desmosedici GP22 digadang-gadang bisa membuat para pembalap Ducati lebih ganas.
Namun sejumlah rider tim pabrikan Italia itu mulai mengeluhkan kendala teknis.
Seperti Jack Miller hingga Francesco Bagnaia.
Source | : | Motosan.es |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |