SportFEAT.com - Desmosedici GP22 Ducati yang diprediksi bakal jadi motor terbaik di MotoGP 2022 kini justru panen kritikan.
Ducati panen kritikan usai seri pembuka MotoGP Qatar 2022 digelar pada pekan lalu.
Di MotoGP Qatar 2022, pemenangnya adalah Enea Bastianini dari tim Gresini Ducati.
Sementara tim pabrikan Ducati ambyar, gagal memperoleh podium dan tak ada yang berhasil menyentuh garis finis.
Dua pembalap Ducati Jack Miller dan Francesco Bagnaia gagal finis.
Miller mengalami masalah elektronik pada mesinnya di awal race sehingga harus kembali ke pit.
Sedangkan Francesco Bagnaia mengalami crash di tengah balapan.
Ironisnya, Bagnaia juga menyeret Jorge Martin (Pramac Ducati) hingga ke area gravel.
Padahal, Martin start dari pole position.
Melihat situasi tersebut, nasib Ducati cukup miris.
Pasalnya, motor mereka Desmosedici GP22 belum bisa berbicara banyak.
Enea Bastianini yang keluar sebagai juara pun sejatinya masih menggunakan GP21.
Setelah race bergulir, berbagai kritikan mulai diterima Ducati.
Terutama Bagnaia yang merasa sepanjang akhir pekan di Qatar, dirinya hanya dimanfaatkan seperti pembalap penguji pada GP22 mereka.
Sedangkan Miller, menyebut masalah elektronik Ducati yang memaksanya mundur dari balapan juga menyebut bahwa motornya menjelma jadi motor yang berbahaya.
Direktur Tim Ducati, Paolo Ciabatti mengakui penampilan mereka jauh di bawah ekspektasi.
Baca Juga: Maverick Vinales Soroti Keanehan Motor Aprilia di MotoGP Qatar 2022, Begini Katanya!
"Kami mengalami akhir pekan yang sulit," kata Paolo Ciabatti dikutip Sportfeat dari GPOne.
"Mencetak nol poin adalah hasil yangs sangat negatif bagi kami," kata dia.
"Jack memiliki masalah elektronik yang berusaha kami perbaiki dan itu tidak akan terjadi lagi."
"Tapi sayangnya dia tetap harus mundur."
"Sedangkan Pecco pembalap yang sangat cepat, juga melakukan kesalahan yang melibatkan Martin."
"Kami tidak membawa GP22 ke debutnya dengan hasil yang kami harapkan, jelas masih ada hal yang harus kami evaluasi," kata Ciabatti.
Paolo Ciabatti pun menyebut bahwa kemenangan Enea Bastianini sama sekali tidak terduga.
Dan itu berhasil sedikit menyelamatkan muka Ducati yang musim ini sangat berambisi merengkuh gelar juara dunia.
Baca Juga: Marc Marquez Telah Mengubah Gaya Balapnya di MotoGP Qatar 2022, Begini Perubahan Paling Terlihat
"Saya kira tidak ada yang menyangkanya bisa menang," ungkap Ciabatti.
"Itu adalah kemenangan yang sangat layak untuknya karena tidak datang dari kemalangan orang lain (diuntungkan kecelakaan)," katanya.
"Dia pakai GP21 yang versi terbaru, merupakan langkah maju bagi Enea dan dia tahu bagaimana memanfaatkannya sebaik mungkin."
Melihat Desmosedici GP22 debut di MotoGP 2022 kurang mulus, tim Merah Borgo Panigale mungkin akan menemui tantangan yang cukup sulit untuk memenuhi ambisinya.
Ducati sangat berambisi meraih gelar juara dunia pembalap.
Mereka mengorbitkan 4 tim dengan 8 pembalap di MotoGP 2022 demi mencapai tujuan tersebut.
Source | : | GPOne Italia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |