Baca Juga: Terungkap! Ternyata Ini Rahasia di Balik Keganasan Pol Espargaro Kendarai RC213V
Kemudian Angel Vinales menjawab dengan menanyakan tim mana yang ingin Vinales singgahi.
"Ini pertanyaan sejuta dollar, Aprilia, Suzuki, Ducati atau Honda?" tanya sang ayah.
"Saya tidak peduli yang mana saja, tahun-tahun ini tidak berguna," jawab Vinales yang memprioritaskan ingin segera tinggalkan Yamaha.
Baca Juga: Manajer Honda Ini Blak-Blakan Tentang Kualitas Pembalap MotoGP Era Sekarang
Tak cuma percakapan tersebut, perdebatan antara Vinales dengan internal Yamaha juga terungkap.
Termasuk dengan Manajer Tim Lin Jarvis dan Direktur Tim Massimo Meregalli.
"Setidaknya biarkan saya pergi dengan motor lain, biarkan saya pulang, saya akan mengambil motor lain dan saya bisa balapan," kata Vinales kepada Lin Jarvis.
"Anda bercanda dengan motor ini," kata Vinales yang merasa motornya tidak kompetitif.
Lin Jarvis lantas menyangkal tudingan Vinales yang menganggap kru mekanik telah mengutak-atik motornya.
Massimo Meregalli juga menambahkan bahwa sebenarnya yang sudah berubah adalah Vinales sendiri.
"Jika Anda berpikir kami melakukan sesuatu yang buruk pada motormu, kamu salah," tegas Jarvis.
"Kamu mungkin seharusnya berpikir bahwa sebenarnya ada sesuatu yang hilang dari dirimu," sahut Meregalli.
Baca Juga: Terkuak Hal yang Bikin Barcelona Terancam Gagal Rekrut Erling Haalaand
Vinales sendiri akhirnya keluar dari Yamaha dan bergabung dengan Aprilia.
Ia memutus kontraknya dengan tim berlogo garpu tala itu lebih cepat satu tahun, dari yang seharusnya baru berakhir pada 2022.
Keputusan Vinales meninggalkan Yamaha dan gabung ke Aprilia sempat dipandang salah.
Sebab Aprilia masih menjadi tim konsesi.
Namun jika melihat performa Yamaha di awal MotoGP 2022 serta mendengar keluhan para rider Yamaha, tampaknya keputusan Vinales memang tepat.
M1 Yamaha kini terancam jadi motor yang ketinggalan di grid MotoGP.
Source | : | tuttomotoriweb.it,motogp |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |