SportFEAT.com - Fakta baru perpisahan Maverick Vinales dan Yamaha terungkap, sempat ada perdebatan yang terjadi di internal tim.
Pembalap MotoGP Maverick Vinales telah menjalani musim 2021 dengan permasalahan cukup rumit.
Perceraian dengan Yamaha tentu jadi poin utama masalah Vinales musim lalu.
Selain dari masalah tersebut, Vinales juga masih harus menanggung duka mendalam akibat kehilangan sepupunya Dean Berta Vinales yang meninggal dunia.
Baca Juga: All England Open 2022 - Menanti Praveen/Melati Buktikan Diri usai Tak Lagi Bernaung di Pelatnas
Satu-satunya kebahagian yang bisa dinikmati Vinales adalah kelahiran putri pertamanya, Nina.
Namun perpisahan dengan Yamaha tetap menjadi topik pembicaraan hangat.
Bahkan hingga saat ini.
Perpisahan Vinales dengan Yamaha memang dikatakan terjadi melalui keputusan bersama.
Namun perpisahan tersebut faktanya terjadi tidak secara baik-baik saja.
Baca Juga: MotoGP Indonesia 2022 - Marc Marquez Mulai Was-was dengan Performa Pol Espargaro
Hal itu terungkap dalam episode MotoGP Unlimited yang menyiarkan beberapa cuplikan ketidakbetahan Vinales di tim pabrikan Iwata yang diungkapkan kepada sang ayah, Angel Vinales.
"Tahun ini saya benar-benar sudah muak, sudah seperti ini selama beberapa tahun terakhir," ungkap Vinales dikutip Sportfeat dari Tuttomotoriweb.it.
"Satu-satunya musim di mana saya merasa baik adalah pada 2019, dari pertengahan sampai akhir musim," katanya.
Baca Juga: Terungkap! Ternyata Ini Rahasia di Balik Keganasan Pol Espargaro Kendarai RC213V
Kemudian Angel Vinales menjawab dengan menanyakan tim mana yang ingin Vinales singgahi.
"Ini pertanyaan sejuta dollar, Aprilia, Suzuki, Ducati atau Honda?" tanya sang ayah.
"Saya tidak peduli yang mana saja, tahun-tahun ini tidak berguna," jawab Vinales yang memprioritaskan ingin segera tinggalkan Yamaha.
Baca Juga: Manajer Honda Ini Blak-Blakan Tentang Kualitas Pembalap MotoGP Era Sekarang
Tak cuma percakapan tersebut, perdebatan antara Vinales dengan internal Yamaha juga terungkap.
Termasuk dengan Manajer Tim Lin Jarvis dan Direktur Tim Massimo Meregalli.
"Setidaknya biarkan saya pergi dengan motor lain, biarkan saya pulang, saya akan mengambil motor lain dan saya bisa balapan," kata Vinales kepada Lin Jarvis.
"Anda bercanda dengan motor ini," kata Vinales yang merasa motornya tidak kompetitif.
Lin Jarvis lantas menyangkal tudingan Vinales yang menganggap kru mekanik telah mengutak-atik motornya.
Massimo Meregalli juga menambahkan bahwa sebenarnya yang sudah berubah adalah Vinales sendiri.
"Jika Anda berpikir kami melakukan sesuatu yang buruk pada motormu, kamu salah," tegas Jarvis.
"Kamu mungkin seharusnya berpikir bahwa sebenarnya ada sesuatu yang hilang dari dirimu," sahut Meregalli.
Baca Juga: Terkuak Hal yang Bikin Barcelona Terancam Gagal Rekrut Erling Haalaand
Vinales sendiri akhirnya keluar dari Yamaha dan bergabung dengan Aprilia.
Ia memutus kontraknya dengan tim berlogo garpu tala itu lebih cepat satu tahun, dari yang seharusnya baru berakhir pada 2022.
Keputusan Vinales meninggalkan Yamaha dan gabung ke Aprilia sempat dipandang salah.
Sebab Aprilia masih menjadi tim konsesi.
Namun jika melihat performa Yamaha di awal MotoGP 2022 serta mendengar keluhan para rider Yamaha, tampaknya keputusan Vinales memang tepat.
M1 Yamaha kini terancam jadi motor yang ketinggalan di grid MotoGP.
Source | : | tuttomotoriweb.it,motogp |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |