SportFEAT.com - Sebelum menyatakan mundur dari MotoGP, dua pimpinan Suzuki Ecstar ternyata masih ingin melanjutkan tim tetapi sayangnya ditolak oleh Dorna Sports.
Suzuki Ecstar benar-benar menjalani musim MotoGP 2022 dengan penuh problematik dan dilema.
Sebelum pabrikan Hamamatsu itu mengumumkan keputusan mundur dari MotoGP, ternyata masih ada pihak internal yang menginginkan tim Suzuki bertahan.
Shinichi Sahara selaku Project Leader dan Livio Suppo yang menjabat Manajer Tim Suzuki Ecstar kompak menginginkan tim mereka bertahan setidaknya sampai musim MotoGP 2023.
Baca Juga: Gara-gara Fabio Quartararo, Francesco Bagnaia Iri dengan Motor Yamaha
Dikutip SportFEAT.com dari Speedweek, Shinchi Sahara dan Livio Suppo bahkan sudah melakukan negosiasi dengan bos MotoGP alias Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta di Madrid, Spanyol sekitar bulan April 2022 lalu.
Sahara dan Suppo membujuk Dorna untuk mengizinkan mereka mengambil alih tim.
Sahara dan Suppo ingin membangun tim sendiri dengan tetap menggunakan pasokan material yang akan mereka beli dari Suzuki.
Konsep ini mirip dengan apa yang pernah dilakukan Kawasaki dan Hayate di musim 2008.
Namun, usulan itu ditolak oleh Dorna Sports.
Alasan Dorna Menolak
Dorna hanya ingin dua slot kursi pembalap milik Suzuki itu digunakan untuk tim pabrikan. Bukan untuk tim independen/pribadi alias tim satelit.
Dorna sebenarnya pernah mengizinkan Suzuki keluar secara bertahap dari MotoGP seperti setelah musim 2010 silam.
Saat itu Suzuki hanya diperkuat satu pembalap Alvaro Bautista pada 2011.
Hanya saja, waktu itu Dorna masih menoleransi karena Suzuki menjanjikan ganti mesin yang lebih kompetitif.
Dari GSV-R yang gagal menjadi GSX-RR yang digunakan sekarang.
Adapun kali ini, tidak ada alibi yang kuat dari Suzuki untuk mempertahankan tim mereka. Ditambah adanya masalah finansial.
Sejak kembali ke MotoGP pada musim 2015 lalu, Suzuki memang tak pernah mendapat sponsor dari luar tim mereka.
Selama ini nama Ecstar sendiri merupakan sponsor yang masih menjadi bagian dari anak perusahan Suzuki.
Selain itu, Carmelo Ezpeleta menyadari bahwa Suzuki hanya setengah hati alias tidak benar-benar sepenuhnya serius terjun ke ranah MotoGP.
Alih-alih menoleransi mereka lagi, Ezpeleta ingin memberikan slot yang ditinggalkan Suzuki kepada tim lain yang lebih berkomitmen.
Terlepas dari itu, suasana tim Suzuki Ecstar sendiri dikabarkan sudah mulai tidak nyaman sejak pengumuman mundurnya mereka dari MotoGP musim depan.
Hal itu diungkap langsung oleh salah satu pembalap Suzuki, Joan Mir.
"Ini sebenarnya bukan pertama kalinya saya punya masalah non-teknis di luar hal-hal berbau MotoGP. Dan seharusnya saya bisa memisahkannya," kata Joan Mir mengawali dikutip Sportfeat dari Autosport.
"Tetapi jelas, saya akui bahwa suasana di tim kami sekarang sudah berbeda."
"Harmoninya sudah tidak ada, tidak seperti sebelum adanya pengumuman itu (Suzuki mundur dari MotoGP, red)," tukasnya.
"Kami harus melakukan sesuatu. Karena menghabiskan sisa musim dengan suasana seperti ini akan terasa jauh lebih lama (dan berat)," tukasnya.
Baca Juga: Alex Rins Terkatung-katung Sejak Suzuki Putuskan Pergi dari MotoGP
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |