Sementara itu, untuk Lee Zii Jia dan Loh Kean Yew, Sohu mengatakan bahwa kelemahan mereka berdua adalah permainan netting.
Sebaliknya, netting adalah salah satu senjata utama Ginting untuk mengalahkan lawannya.
Permainan netting jebolan SGS PLN Bandung bisa dikatakan salah satu yang terbaik di sektor tunggal putra.
"Kelenturan tubuh Lee Zii Jia tidak kuat, dan skill nettingnya rata-rata," tulis Sohu lagi.
"Loh Kean Yew teknik nettingnya tidak cukup halus, terutama saat akan melakukan serangan balik."
Baca Juga: Ada yang Girang dengan Kedatangan Jack Miller di KTM, Ternyata Gara-gara Hal Ini
Terlepas dari itu, ketiga nama yang disebut di atas memang menjadi kekuatan baru di sektor tunggal putra dunia.
Viktor Axelsen misalnya yang tahun ini sudah mengantongi lima gelar bergengsi, seperti All England Open 2022, Indonesia Open 2022 hingga Malaysia Open 2022.
Pemain 28 tahun itu bahkan tak terkalahkan sejak meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Juli tahun lalu.
Sementara itu, prestasi tak kalah mentereng di cetak raja bulu tangkis Malaysia, Lee Zii Jia.
Meskipun telah meninggalkan pelatnas Malaysia, Lee Zii Jia tetap mampu mempertahankan performa apiknya.
Di tahun ini, pemain ranking lima dunia itu telah meraih dua gelar yakni, Kejuaraan Asia 2022, dan Thailand Open 2022.
Adapun Loh Kean Yew merupakan juara bertahan di Kejuaraan Dunia 2021.
Baca Juga: Fabio Quartararo Bukan Pembalap Kaleng-kaleng, Anak Emas KTM Saja Sampai Bilang Begini
Source | : | Sohu |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |