Menurutnya, Mario Aji dinilai terlalu menerima kondisi motornya dan jarang menuntut sesuatu kepada tim.
Kepribadian sama juga ditunjukan oleh Somkiat Chantra yang merupakan rekan satu tim Mario Aji.
"Chantra dan Mario Aji memiliki kepribadian halus, terlalu sopan," tutur sang manajer dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Jika mereka meminta sesuatu dan kami tak bisa memberikannya, maka mereka akan terima tanpa ragu,” ucapnya.
Baca Juga: Belum Segacor Aleix Espargaro, Maverick Vinales Tetap Dikontrak Aprilia karena Satu Alasan Khusus
"Kadang itu menyulitkan bagi saya karena kadang saya tidak bisa mendorong mereka untuk lebih 'lapar'."
Kendati begitu, Chantra mampu menorehkan presati lebih baik ketimbang Mario Aji.
Di Moto2, pembalap asal Thailand itu mampu meraih kemenangan saat mentas di Sirkuit Mandalika.
Sementara itu prestasi lebih mentereng dicetak oleh Ai Ogura yang memiliki sifat lebih berani menuntut tim.
Ai Ogura yang mampu bersaing untuk memperebutkan gelar di Moto2.
Saat ini Ogura bahkan menempati posisi ketiga klasemen Moto2 dengan hanya terpaut di satu poin dari Celestino Vietti Ramus dan Augusto Fernandez yang menempati posisi pertama dan kedua.
"Ogura, di sisi lain, tidak mau terima kata 'tidak mungkin'," lanjutnya.
"Dia tipe orang yang 'Saya mau itu dan saya mau itu'."
Atas prestasinya itu juga, Ai Ogura mulai diisukan akan menggantikan posisi Takaaki Nakagami di tim LCR Honda di MotoGP 2023.
Source | : | Motorsport.com,Speedweek.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |