SportFEAT.COM - Website resmi Badminton Asia menceritakan perjalanan karier ganda putra Indonesia Ahsan/Hendra.

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan merupakan salah satu ganda putra terbaik yang dimiliki Indonesia.

Ahsan/Hendra merupakan ganda putra Tanah Air dengan gelar Kejuaraan Dunia terbanyak dengan tiga gelar.

Pasangan veteran Indonesia tersebut juga pernah menempati posisi teratas dunia.

 Baca Juga: Petinggi PBSI-nya Malaysia Bantah Tudingan Jadi Tuan Rumah BWF World Tour Finals 2023

Perjalanan karier panjang Ahsan/Hendra ternyata menyita perhatian berbagai pihak.

Media asing Badmintonasia.org secara khusus menceritakan perjalanan karier Ahsan/Hendra.

"The Best of Asia: Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan," tulis judul Badminton Asia.

Di awal tulisan tersebut, Badminton Asia menceritakan biografi Ahsan/Hendra.

"Hendra Setiawan lahir 25 Agustus 1984. Di awal karirnya, ia bermain untuk klub bulu tangkis Jaya Raya Jakarta," tulis Badminton Asia.

Baca Juga: Belum Sembuh Luka Ditinggal Gerbong Pelatih Indonesia, Malaysia Lagi-lagi Kecolongan usai Arsitek Tunggal Putri Hengkang

"Dia menduduki peringkat nomor satu di kategori ganda putra dengan dua pasangan bulu tangkis yang berbeda; Markis Kido dan Mohammad Ahsan.

"Dia pertama kali menerima peringkat satu dunia pada September 2007 bersama Kido dan pada November 2013 bersama Ahsan.

"Di sisi lain, Mohammad Ahsan lahir pada 9 Juli 1987. Ahsan mulai menunjukkan minat pada bulu tangkis sejak ia baru berusia enam tahun," lanjut Badminton Asia.

"Dia menggambarkan bahwa setiap kali dia melihat pemain di podium, itu menginspirasi dia untuk menjadi seorang atlet.

"Tepat setelah Ahsan lulus dari SMP pada tahun 2007, ia bergabung dengan klub bulu tangkis PB Djarum di mana ia mulai rajin berlatih bulu tangki."

Baca Juga: Pelatih Indonesia Bongkar Rahasia di Balik Kemenangan Bersejarah Ganda Putra Nomor 1 Malaysia pada Kejuaraan Dunia 2022

Lebih jauh, Badminton Asia juga membahas asam mula julukan The Daddies yang melekat pada Ahsan/Hendra.

Julukan tersebut diberikan kepada Ahsan/Hendra karena kedekatan mereka kepada keluarga khususnya anak-anaknya.

Dalam beberapa kesempatan, Ahsan/Hendra tak ragu mengajak anak-anak mereka naik ke podium kemenangan.

"Alasan mengapa mereka mendapat julukan itu karena keduanya sering menunjukkan kasih sayang yang besar kepada anak-anak mereka," bunyi pernyataan Badminton Asia.

"Misalnya, mereka sering membawa anak-anaknya ke atas panggung saat hendak menerima medali setelah memenangkan suatu pertandingan."

Ahsan/Hendra sendiri diketahui pertama kali dipasangkan sembilan tahun lalu tepatnya di Denmark Open 2012.

Gelar pertama mereka didapat pada Malaysia Open 2013.

Baca Juga: Kegusaran Bagas Maulana yang Sering Menjalani Derbi Merah Putih pada Babak Awal Turnamen

Meski begitu, Ahsan/Hendra sempat dipisah pada 2016 sebelum kembali berpasangan dua tahun kemudian dan bertahan hingga kini.

Tahun 2019 bisa dikatakan menjadi salah satu musim berkesan dalam karier Ahsan/Hendra.

Sebab di tahun itu ia berhasil memenangkan berbagai gelar bergengsi, seperti All England Open, Kejuaraan Dunia dan BWF World Tour Finals.