SportFEAT.com - Pelatih asal Indonesia yang kini menjabat juru taktik tunggal putra Malaysia, Hendrawan menilai dominasi Viktor Axelsen diwarnai sebuah keberuntungan.
Dominasi tunggal putra asal Denmark itu dibuktikan dengan tujuh gelar di sepanjang tahun 2022.
Tunggal putra ranking satu dunia itu memenangkan All England Open 2022, Kejuaraan Eropa 2022, Indonesia Masters 2022, Indonesia Open 2022, Malaysia Open 2022, Kejuaraan Dunia 2022, dan French Open 2022.
Selain itu, sepanjang 49 laga yang telah Viktor Axelsen di tahun 2022, ia hanya menelan dua kali kekalahan saja.
Baca Juga: Kabid Binpres PBSI Akan Evaluasi Tunggal Putra tapi Sosok Pelatih Baru Masih Belum Diungkit
Kekalahan Viktor Axelsen itu diberikan oleh Lakshya Sen (India) di semifinal German Open 2022.
Sedangkan kekalahan kedua tahun Viktor Axelsen di tahun ini didapat dari Loh Kean Yew (Singapura) di babak perempat final Denmark Open 2022.
Namun menurut Hendrawan, torehan Viktor Axelsen itu diselimuti dengan sebuah keberuntungan.
Pasalnya, Viktor Axelsen tidak berada dalam satu generasi dengan pemain top dunia seperti Taufik Hidayat, Lin Dan (China), dan Peter Gade (Demark).
"Jadi seperti ini, Axelsen adalah satu generasi yang diuntungkan," buka Hendrawan dikutip Sportfeat dari Kompas.
"Dalam arti waktu itu ada tiga pemain top yakni, Taufik, Lin Dan, Lee Chong Wei, termasuk juga Peter Gade."
"Dalam arti seperti ini, saat mereka di atas, Viktor ini waktu masih muda sudah bisa bermain fight dengan mereka."
"Jadi, jika Viktor sudah seperti itu berarti suatu saat kalau 3 generasi ini sudah pensiun dan dia bakalan naik, dan memang betul."
"Semua rata-rata seperti itu,” tutur pelatih yang meraih medali perak Olimpiade Sydney.
Hendrawan mencontohkan situasi serupa dengan dominasi legenda ganda putra Indonesia, Ricky Subagja/Rexy Mainaky.
Baca Juga: Kento Momota Makin Terhimpit, Main di Liga Tertinggi Jepang Kalah 2 Gim Langsung
Menurut Hendrawan, dominasi Ricky/Rexy juga tak terlepas dari pensiunnya pasangan top dunia seperti Park Joo Bong/Kim Moon Soo (Korea Selatan), Tian Bingyi/Li Yongbo (China), Rashid Sidek/Jaelani Sidek (Malaysia), dan Ruddy Gunawan/Eddy Hartono (Indonesia).
"Empat orang yang senior ini, Ricky/Rexy salah satu yang bisa bersaing dengan mereka," tutur Hendrawan lagi.
"Begitu empatnya pensiun, mereka (Ricky/Rexy) yang merajai."
"Viktor salah satunya seperti itu," tukasnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |