"Permainannnya jelek."
"Selama berlangsung, kami terus ditekan. Juga banyak melakukan kesalahan sendiri," tambah Nita.
Pada laga tersebut, serangan-serangan yang dilancarkan Adnan/Nita berhasil dimentahkan oleh Yan/Huang.
Di sisi lain, tipe shuttlecock yang digunakan pada Australian Open 2022 termasuk berat.
"Sementara pemain cowok, serangannya tajam karena punya postur tinggi," tambah Adnan.
"Pertahanannya juga lebih rapat."
"Kalau kami salah buang, pasti langsung disergap. Itu yang terjadi dalam pertandingan tadi."
"Harusnya kami lebih berani lagi. Cuma kami tidak diberi angin."
"Sudah mencari segala cara, tetapi lawan nggak mati-mati," ucap Adnan lagi.
Meski gagal melangkah lebih jauh di Australian Open 2022, Adnan mengaku mendapat hal yang positif.
Ajang BWF World Tour Super 300 ini merupakan tiga turnamen yang Adnan/Nita ikuti.
Sebelumnya Adnan/Nita mengikuti ajang Indonesia International Challenge dan Indonesia Masters Super 100 di Malang.
"Paling tidak, komunikasi kami kini lebih lancar dan ada kemajuan," ucap Adnan.
"Selain itu, saling pengertian juga makin baik."
"Ya, komunikasi kami akui sekarang memang lebih baik," aku Nita.
"Kami bisa bicara dan saling mengingatkan di lapangan," pungkasnya.
Source | : | PBSI.id |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |