Terlebih, aksi-aksi kampanye terselubung yang dilakukan timnas Jerman sebelum kick-off dengan pose menutup mulut juga kini ramai dibahas.
Belum lagi cara berlari Antonio Rudiger yang juga dianggap 'sedikit' meledek pemain Jepang.
Dengan hasil akhir yang ternyata tak disangka, rasanya makin seperti menambah garam di atas luka.
Kegesitan Ritsu Doan dan Takuma Asano memang berefek, namun kekuatan skuad Samurai Biru tetap tidak lepas dari sang penjaga gawang Shuichi Gonda.
Di menit ke-32, Gonda memang gagal menghentikan sepakan Ilkay Gundogan dari titik 12 pas. Namun jika menilik lagi statistik Gonda sepanjang laga, ia pantas mendapat apresiasi.
Setelah momen gol penalti itu, Gonda justru semakin solid dan akurat melakukan penyelematan. Total ia sukses melalukan delapan kali penyelamatan.
Sementara Gundogan sendiri menilai penyebab kekalahan Jerman dari Jepang adalah terlalu 'mengentengkan' jalannya laga setelah unggul 1-0.
"Kami membuatnya terlalu mudah bagi mereka (Jepang), terutama dengan gol kedua itu," keluh Ilkay Gundogan dikutip Sportfeat dari The Telegraph.
"Saya tidak tahu apakah itu gol yang lebih mudah yang pernah dicetak di Piala Dunia. Yang jelas tim kami ada kurangnya keyakinan (tekad keras, red)."
"Kami terlalu mengandalkan bola panjang, dan bola pendek yang kami mainkan justru membuat kami kalah dengan mudah."
"Anda bisa lihat tidak semua orang di tim kami menginginkan bola itu," tandas gelandang Manchester City itu.
Dengan kekalahan dari Jepang ini, Jerman terancam mengulang mimpi buruk Piala Dunia 2018 dengan tak lolos penyisihan grup.
Saat ini Jerman ada di posisi juru kunci klasemen Grup E. Sementara posisi puncak dihuni Spanyol, diikuti Jepang dan Kosta Rika.
Source | : | thetelegarph.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |