SportFEAT.com - Eks pembalap Suzuki, Joan Mir bisa saja ke Yamaha andaikan tidak mencapai kesepakatan dengan Honda di pertengahan musim 2022.
Setidaknya hal itulah yang diungkapkan eks manajer Suzuki, Livio Suppo.
Sebelum MotoGP 2022, Joan Mir dipaksa untuk mencari tim baru usai Suzuki memutuskan keluar di akhir musim.
Namun andaikan menuju tim berlogo garpu tala itu, Joan Mir harus menunggu satu tahun lagi.
Baca Juga: Yamaha Terancam Kesulitan Mendapatkan Tim Satelit di MotoGP
Pasalnya, Yamaha juga baru memperpanjang kontrak Fabio Quartararo hingga 2024 di pertengahan musim 2022.
Opsi lainnya, Joan Mir bisa menggantikan tempat Franco Morbidelli.
Namun jika itu keingginannya, Joan Mir harus absen selama satu musim terlebih dahulu usai kontrak Franco Morbidelli baru habis diakhir musim 2023.
"Saya pikir Joan menjalani musim terburuknya di MotoGP, terutama karena negosiasi yang sangat panjang dengan Honda," kata Livio Suppo dikutip Sportfeat dari Paddock-GP.com.
"Pada akhirnya, itu berjalan dengan baik, tetapi itu membuatnya merasa tidak aman karena ia mengambil risiko besar."
Baca Juga: Fabio Quartararo Tambah Yakin, Kegagalan Juara Dunia MotoGP 2022 Bukan Murni Salahnya Sendiri
"Semua tim pabrikan sudah penuh, satu-satunya tempat di tahun 2024 adalah pembalap Yamaha kedua, ditempati oleh satu-satunya pembalap yang kontraknya akan berakhir pada tahun 2023, Franco Morbidelli."
"Jadi, sebelum mendaki M1 ini, perlu mengambil cuti panjang selama setahun."
Kini juara dunia 2020 itu tak perlu cuti semusim usai ia telah resmi memperkuat honda di musim 2023.
Joan Mir akan mengisi tempat di tim pabrikan dan menjadi rekan satu tim Marc Marquez.
Kendati begitu, negoisasi antara Joan Mir dan Honda memang bisa dibilang sedikit alot.
"Joan tahu bahwa jika negosiasi dengan Honda gagal, yang menantinya mungkin adalah akhir karier yang sangat brutal."
"Saya pikir itu juga mempengaruhinya," pungkasnya.
Source | : | Paddock-GP.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |