SportFEAT.com - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez mengaku perselisihannya dengan Valentino Rossi menjadi yang paling dibanding rival lainnya.
Tak jarang Marc Marquez dan Valentino Rossi menyajikan duel panas baik di dalam ataupun luar lintasan.
Yang paling kental diingatan saat keduanya saling bersenggolan yang membuat Marc Marquez jatuh di Sirkuit Sepang Malaysia pada musim 2015 silam.
Masih di musim yang sama, keduanya juga terlibat gesekan di seri MotoGP Argentina.
Baca Juga: Jawaban Francesco Bagnaia Soal Penggunaan Nomor 1 atau tetap 63 pada Motor untuk MotoGP 2023
Dua musim setelahnya, keduanya kembali terlibat drama di seri MotoGP Belanda dimana Marc Marquez menabark Valentino Rossi di tikungan terakhir yang membuat The Doctor mengalami crash.
"Saya menyukai rivalitas, saya bahkan tidak dapat berlatih sendirian. Rivalitas adalah apa yang membuat Anda tumbuh," kata Marquez dikutip Sportfeat dari Crash.net.
"Saya tak punya teman di paddock. Saat Anda bertarung memperebutkan gelar juara dengan pembalap lain tak ada yang bersifat personal, tapi ada ketegangan."
"Saya mengalaminya dengan (Jorge) Lorenzo, dengan (Dani) Pedrosa. Begitulah yang terjadi dengan Dani, setelah balapan terakhir di Valencia, hubungan kami berubah."
Meski begitu, Marc Marquez mengaku hubungan dengan para rivalnya tak pernah seburuk jika dibandingkan dengan Valentino Rossi.
Keduanya bahkan diketahui sampai tak berbicara satu sama lain.
Baca Juga: Jorge Martin Dipercaya Bisa Samai Rekor Miliki Valentino Rossi 21 Tahun Lalu
"Saya punya hubungan terburuk dengan Rossi," sambung Marc Marquez.
"Itu seperti perceraian, Anda bisa mendengarkan satu versi atau yang lain, tetapi apa pun yang terjadi, terjadi dan semuanya meledak dari sana."
Marc Marquez bahkan menyamakan dirinya seperti Lionel Messi yang baru saja memenangkan Piala Dunia 2022 bersama Argentina.
Saat menjadi yang terbaik di sebuah cabang olahraga, Marc Marquez merasa tak perlu membuat sebuah drama untuk membuat kompetisi jadi lebih menarik.
"Ketika Anda adalah yang terkuat, seperti Messi, Anda tidak mencari kontak untuk memanaskan permainan karena Anda adalah yang terbaik," tegas juara dunia delapan kali itu.
Baca Juga: Jorge Martin Berpotensi Jadi Godaan Terbesar Yamaha
"Di sisi lain, ketika Anda melihat diri Anda lebih rendah maka Anda melakukannya untuk mencetak gol, sesuatu seperti itu terjadi."
"Pada saat kejuaraan ketika kontroversi itu terjadi (musim 2015), Lorenzo lebih cepat darinya."
"Ia mencoba memanaskan suasana dan pada akhirnya kecepatanlah yang menang," pungkasnya.
Source | : | Crash.net |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |