Di game kedua, Jonatan mengawali laga dengan buruk.
Ia tertinggal jauh dan cepat akibat error beruntun yang terus dilakukannya hingga 2-7.
Jonatan banyak salah mengira bola out padahal masih berada di dalam cukup jauh, terutama di sisi backhand area belakangnya.
Baca Juga: Dipisahnya Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Mengguncang Skuad Ganda Putra Malaysia
Jonatan sempat nyaris menyamakan kedudukan ketika ia berhasil meraih satu demi satu angka hingga memangkas jarak menjadi 13-14.
Itu berkat eksploitasinya terhadap kelemahan Shi, di mana Jonatan terus memberikan deep forehand corner yang cukup membuat Shi Yu Qi kesulitan.
Sayangnya di akhir game kedua, ada beberapa momen Jonatan gagal mengantisipasi pengembalian Shi, dan sempat terpeleset. Game kedua gagal direbut Jonatan, pertandingan harus berlanjut ke game ketiga.
Pada game penentuan, Jonatan dan Shi Yu Qi saling kejar-kejaran angka hingga 8 sama. Namun Shi Yu Qi lebih menguasai reli hingga ia unggul dan membuat Jonatan tertinggal 9-11.
Setelah perpindahan lapangan dan break interval, Jonatan berusaha mengejar ketertinggalan.
Usahanya mulai mendapatkan titik terang tatkala Jonatan mampu menyamakan kedudukan bahkan berbalik unggul menjadi 16-14.
Akan tetapi keunggulan itu tidak bertahan lama. Memasuki poin kritis ini, kedua pemain semakin mempercepat tempo permainan dan lebih agresif.
Jonatan lebih berani untuk terus mengekplorasi kelemahan Shi Yu Qi, ia unggul 18-16.
Situasi semakin menegangkan tatkala Shi juga enggan menyerah dengan mudah.
Jonatan berhasil meraih match point dan akhirnya sukses mengunci kemenangan 21-19.
Hasil ini sekaligus merevans kekalahan Jojo dari shi dari pertemuan terakhir yang terjadi di Olimpiade Tokyo 2020. Rekor pertemuan pun makin unggul untuk Jojo dengan nilai 6-4.
Source | : | SportFEAT.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |