Find Us On Social Media :

Diejek bak Monyet, Romelu Lukaku Tetap Bahagia bersama Inter Milan

Penyerang Inter Milan, Romelu Lukaku, mendapatkan serangan rasialis dari pendukung Cagliari dalam laga pekan kedua Liga Italia, 1 September 2019.

Pada kesempatan yang berbeda, pelatih Antonio Conte juga menyayangkan perlindungan minim badan penyelenggara Liga Italia terhadap para pemain korban rasisme.

"Secara umum, kita semua harus meningkatkan ketegasan dan rasa hormat terhadap seseorang yang bekerja di Italia," kata Conte dikutip SportFEAT.com dari Football Italia.

Allenatore berusia 50 tahun ini bahkan memiliki kesan bahwa Liga Inggris lebih baik dalam meminimalisasi insiden rasialis.

Hal itu ia rasakan saat mengasuh Chelsea antara 2016-2018.

"Ketika saya bekerja di luar negeri, suporter akan memberikan yel-yel kepada timnya sendiri, bukannya menghabiskan waktu untuk menghina lawan," ucap Conte lagi.

Sementara itu, Romelu Lukaku tidak membahas persoalan ini lebih lanjut.

"Saya sangat senang dengan dua kemenangan yang kami raih di Liga Italia dan khususnya pada malam ini," kata Lukaku.

"Duel ini merupakan laga yang sulit. Kami harus berjuang keras, tetapi inilah yang akan selalu kami lakukan pada setiap laga."

Baca Juga: Klasemen Liga Spanyol - Barcelona dan Real Madrid Hilang dari 4 Besar

Hanya perasaan semringah yang ada dalam hati Romelu Lukaku saat ini.

"Saya berbahagia untuk tim dan para pendukung kami. Rasanya hebat bisa mencetak gol dengan seragam ini.

"Saya ingin lebih banyak membantu tim dengan gol maupun assist," tutur eks pemain jebolan akademi Anderlecht ini lagi.

Baca Juga: Persija Terjerat Zona Degradasi, Marko Simic Ungkap Faktor Penyebab

Adapun kemenangan 2-1 dalam laga ini membuat Inter Milan untuk sementara memuncaki klasemen Liga Italia dengan koleksi enam angka.

Lukaku dan para pemain I Nerrazzurri akan menjalani jeda internasional bersama timnas masing-masing selama dua pekan ke depan.

Mereka akan kembali beraksi saat menjamu Udinese di Stadion Giuseppe Meazza pada pekan ketiga Italia, 15 September 2019.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Mengenal kanker osteosarkoma yang merenggut nyawa anak mantan pelatih Barcelona dan timnas Spanyol, Luis Enrique, Xana. #cancer #enrique #barcelona #gridnetwork #bugar

A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on