Find Us On Social Media :

Diejek bak Monyet, Romelu Lukaku Tetap Bahagia bersama Inter Milan

Penyerang Inter Milan, Romelu Lukaku, mendapatkan serangan rasialis dari pendukung Cagliari dalam laga pekan kedua Liga Italia, 1 September 2019.

SportFEAT.COM - Umpatan rasialis yang didapatkan striker Inter Milan, Romelu Lukaku, dari fan Cagliari dalam laga pekan kedua Liga Italia, seolah tidak mempan.

Romelu Lukaku jadi korban serangan rasisme saat Inter Milan melawat ke markas Cagliari, Sardegna Arena, Minggu (1/9/2019).

Secara kronologis, ujaran kebencian yang diterima Romelu Lukaku datang sesaat sebelum ia membawa Inter Milan unggul 2-1 atas Cagliari dalam laga pekan kedua Liga Italia tersebut.

Gol yang disarangkan Romelu Lukaku via titik putih pada menit ke-72 ternyata membuat oknum pendukung Cagliari tak berkenan.

Baca Juga: Jarang Mendapatkan Menit Bermain, Bek Madura United Gabung Persija

Mereka, yang menyesaki tribune Sardegna Arena, langsung meneriaki Lukaku dengan riuh suara seperti monyet.

Bahkan, yang lebih menyesakkan, ada juga fan Cagliari yang memberikan unjuk jari tengah kepada penyerang 26 tahun itu.

Baca Juga: Klasemen Liga Italia - Inter Milan Ada Dipuncak, AC Milan Masih Terseok

Dilansir SportFEAT.com dari laman Goal, suporter klub beralias I Sardi tak sekali memperlihatkan teatrikal beraroma rasisme.

Pesepak bola kenamaan seperti Samuel Eto'o, Sulley Ali Muntari, hingga Blaise Muntari pernah mendapatkan perlakuan tak elok dari mereka.

Paling anyar, eks penyerang Juventus, Moise Kean, jadi korban nyanyian rasialis oknum fan Cagliari dalam laga pekan ke-30 Serie A, 2 April 2018.

Ejek-ejekan suporter Cagliari kepada Lukaku telah dibenarkan oleh rekan setimnya, Milan Skriniar.

Baca Juga: Liga Inggris - 3 Faktor Kegagalan Arsenal Kalahkan Tottenham Hotspur

"Saya mendengar sesuatu yang seharusnya tidak ada dalam sepak bola, jadi saya berkata kepada suporter Cagliari untuk diam," ujar Skriniar.

"Tetapi sekarang kami tidak memikirkan tentang itu lagi," ujar Skriniar menambahkan.

Baca Juga: Perkenalkan, Joan Tomas Campasol, sang Matador Anyar Persija Jakarta

Pada kesempatan yang berbeda, pelatih Antonio Conte juga menyayangkan perlindungan minim badan penyelenggara Liga Italia terhadap para pemain korban rasisme.

"Secara umum, kita semua harus meningkatkan ketegasan dan rasa hormat terhadap seseorang yang bekerja di Italia," kata Conte dikutip SportFEAT.com dari Football Italia.

Allenatore berusia 50 tahun ini bahkan memiliki kesan bahwa Liga Inggris lebih baik dalam meminimalisasi insiden rasialis.

Hal itu ia rasakan saat mengasuh Chelsea antara 2016-2018.

"Ketika saya bekerja di luar negeri, suporter akan memberikan yel-yel kepada timnya sendiri, bukannya menghabiskan waktu untuk menghina lawan," ucap Conte lagi.

Sementara itu, Romelu Lukaku tidak membahas persoalan ini lebih lanjut.

"Saya sangat senang dengan dua kemenangan yang kami raih di Liga Italia dan khususnya pada malam ini," kata Lukaku.

"Duel ini merupakan laga yang sulit. Kami harus berjuang keras, tetapi inilah yang akan selalu kami lakukan pada setiap laga."

Baca Juga: Klasemen Liga Spanyol - Barcelona dan Real Madrid Hilang dari 4 Besar

Hanya perasaan semringah yang ada dalam hati Romelu Lukaku saat ini.

"Saya berbahagia untuk tim dan para pendukung kami. Rasanya hebat bisa mencetak gol dengan seragam ini.

"Saya ingin lebih banyak membantu tim dengan gol maupun assist," tutur eks pemain jebolan akademi Anderlecht ini lagi.

Baca Juga: Persija Terjerat Zona Degradasi, Marko Simic Ungkap Faktor Penyebab

Adapun kemenangan 2-1 dalam laga ini membuat Inter Milan untuk sementara memuncaki klasemen Liga Italia dengan koleksi enam angka.

Lukaku dan para pemain I Nerrazzurri akan menjalani jeda internasional bersama timnas masing-masing selama dua pekan ke depan.

Mereka akan kembali beraksi saat menjamu Udinese di Stadion Giuseppe Meazza pada pekan ketiga Italia, 15 September 2019.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Mengenal kanker osteosarkoma yang merenggut nyawa anak mantan pelatih Barcelona dan timnas Spanyol, Luis Enrique, Xana. #cancer #enrique #barcelona #gridnetwork #bugar

A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on