Keterbatasan pemain akibat akumulais kartu dan beberapa pemain yang dibekap cedera awalnya membuat PSM kesulitan meladeni Persela.
AKan tetapi, perubahan taktik di babak kedua berhasil diterapkan Raphael Maitimo dkk membuat PSM bangkit dan berhasil membalikkan keadaan.
"Total ada 11 pemain yang tidak bisa saya mainkan dalam tim jika ditambah dengan pemain yang dipinjamkan," ujar dia.
"Tapi saya tidak pernah fokus kepada pemain yang tidak bisa digunakan, saya fokus pada pemain yang bisa bermain. Saya berikan mereka energi dan kepercayaan dan mereka membayar itu," imbuhnya.
Baca Juga: Liga 1 2019 - Fakta Unik Dibalik Kemenangan Perseru Badak Lampung
Kalezic mengakui, PSM tidak bermain sesuai dengan harapannya di babak pertama. Taktik dan instruksinya tidak berjalan dengan baik.
"Saat istirahat babak pertama, kita buat beberapa koreksi dan menekankan kepada pemain untuk mencoba menguasai bola," ujar Kalezic lagi.
Pelatih 49 tahun itu juga menilai bahwa Raphael Maitimo menjadi sosok pemain kunci bagi PSM.
Maitimo dianggap mampu mengatur ritme dan tempo permainan PSM, khususnya pada babak kedua.
"Tapi di babak pertama dia tidak menemukan permainannya. Di babak kedua, Raphael lebih terlibat di bola dan itulah yang kita mau,"
"Dia adalah pemain kunci bagi kami di babak kedua untuk tiga poin yang kami dapatkan," kata Kalezic memungkasi.