SportFEAT.COM - PSM Makassar kembali mencatatkan hasil positif setelah mengalahkan lawannya dalam laga lanjutan pekan ke-17 Liga 1 2019.
Bertanding melawan Persela Lamongan di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Minggu (1/9/2019), PSM Makassar berhasil menang dengan skor tipis 2-1.
Dalam pertandingan yang berjalan cukup keras tersebut, skuad besutan Darije Kalezic sempat tertinggal 0-1 sebelum gol-gol dari Amido Balde dan Wiljan Pluim berhasil membalikkan keadaan.
Baca Juga: Bek Madura United Asal Australia Tertarik Pelajari Bahasa Indonesia
Baca Juga: Liga 1 2019 - Satu Pemain Asing Persib Bandung Bikin Abdul Aziz Nyaman
Darije Kalezic mengaku bersyukur atas kemenangan yang diraih timnya.
Pelatih asal Bosnia itupun menyatakan bahwa hasil ini memang layak didapat oleh para anak-anak didiknya yang tampil mengesankan sepanjang bergulirnya laga.
"Saya senang dengan apa yang dilakukan pemain saya dan saya katakan kami layak memang. Dan setelah ini kami bisa istirahat untuk mempersiapkan pertandingan selanjutnya," tutur Kalezic, dikutip SportFEAT.com dari Liga Indonesia.
Baca Juga: Pemain Borneo FC Persembahkan Gol Perdananya untuk Sang Malaikat Tak Bersayap
Keterbatasan pemain akibat akumulais kartu dan beberapa pemain yang dibekap cedera awalnya membuat PSM kesulitan meladeni Persela.
AKan tetapi, perubahan taktik di babak kedua berhasil diterapkan Raphael Maitimo dkk membuat PSM bangkit dan berhasil membalikkan keadaan.
"Total ada 11 pemain yang tidak bisa saya mainkan dalam tim jika ditambah dengan pemain yang dipinjamkan," ujar dia.
"Tapi saya tidak pernah fokus kepada pemain yang tidak bisa digunakan, saya fokus pada pemain yang bisa bermain. Saya berikan mereka energi dan kepercayaan dan mereka membayar itu," imbuhnya.
Baca Juga: Liga 1 2019 - Fakta Unik Dibalik Kemenangan Perseru Badak Lampung
Kalezic mengakui, PSM tidak bermain sesuai dengan harapannya di babak pertama. Taktik dan instruksinya tidak berjalan dengan baik.
"Saat istirahat babak pertama, kita buat beberapa koreksi dan menekankan kepada pemain untuk mencoba menguasai bola," ujar Kalezic lagi.
Pelatih 49 tahun itu juga menilai bahwa Raphael Maitimo menjadi sosok pemain kunci bagi PSM.
Maitimo dianggap mampu mengatur ritme dan tempo permainan PSM, khususnya pada babak kedua.
"Tapi di babak pertama dia tidak menemukan permainannya. Di babak kedua, Raphael lebih terlibat di bola dan itulah yang kita mau,"
"Dia adalah pemain kunci bagi kami di babak kedua untuk tiga poin yang kami dapatkan," kata Kalezic memungkasi.