Find Us On Social Media :

Gara-gara 'Impor' Asap dari Indonesia, Seri F1 Singapura Terancam Gagal

Persaingan Lewis Hamilton (kiri) dan Charles Leclerc (kanan) saat balapan Formula 1 GP Italia 2019 di Sirkuit Monza, 8 Septermber 2019.

SportFEAT.COM - Balapan Formula 1 (F!) Singapura 2019 yang sedianya akan digelar di Sirkuit Marina Bay pada 20-21 September pekan depan terancam urung digelar.

Batalnya seri balapan F1 Singapura 2019 tersebut memang bisa saja terjadi mengingat parahnya kabut asap akibat kebakaran hutan di Indonesia.

Peringatan bahaya kondisi lingkungan di Singapura juga telah dikonfirmasi secara langsung oleh Badan Lingkungan Hidup Singapura (NEA).

"Kondisi udara semakin buruk akibat kabut asap yang menyelimuti langit Singapura sore ini (Sabtu, 14/9/2019)," tulis NEA dalam konfirmasi resminya.

NEA menambahkan kondisi yang terjadi di Singapura tersebut disebabkan karena adanya kiriman kabut asap akibat kebakaran hutan yang terbawa angin dari Pulau Sumatra ke Singapura.

Dilansir SportFEAT.com dari laman Antara News, NEA menyatakan bahwa Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Singapura semakin memburuk.

Terakhir, sudah mencapai angka 112 di beberapa daerah pada Sabtu (14/9/2019) malam.

Baca Juga: Sempat Pensiun 7 Tahun Lalu, Eks Ratu Tenis Dunia Putuskan Untuk Kembali 'Turun Gunung'

Baca Juga: Lagi, Naomi Osaka Putuskan Berpisah dengan Pelatihnya

Baca Juga: 2 Anak Bau Kencur Borneo FC ini Berhasil Mencuri Hati Mario Gomez

Indeks 101-200 termasuk dalam kategori tidak sehat.

Maka NEA menyarankan warganya untuk tidak beraktivitas di luar ruangan terlalu lama.

Akibat kabut asap itu, beberapa warga Singapura terlihat menggunakan masker. Namun, kondisi belum mengganggu aktivitas sehari-hari.

Sedangkan, panitia penyelenggara Formula 1 Singapura mengatakan ada kemungkinan kabut asap adalah penyebab utama yang menghalangi kelangsungan balapan jet darat tahun ini.

Baca Juga: Liga 1 2019 - Mauricio Leal Kirim Sinyal, Batal Merapat ke Semen Padang?

"Rencana sudah dirumuskan dan didiskusikan dengan stakeholder (pemangku kepentingan -red), pemerintah setempat dan komunitas Formula 1," sebut pihak penyelenggara Formula 1 Singapura.

Penyelenggara Formula 1 Singapura juga menambahkan kabut asap akan berdampak pada jarak pandang, kesehatan masyarkaat dan masalah opersioanl.

Maka, F1 Singapura akan bekerja sama dengan instansi terkait sebelum membuat keputusan mengengai keberlanjutan acara tersebut.

Baca Juga: Soal Insiden Bus Persib Bandung, Omid Nazari: Ini Tidak Bisa Diterima

Sementara itu, Singapura tak sendirian. Negara tetangga Indonesia lainya, Malaysia, saat ini juga terkena imbas atas 'bencana' kabut asap itu.

Kualitas udara di sebagian kota termasuk Kuala Lumpur sudah masuk ke dalam kategori tidak sehat akhir-akhir ini.

Sebelumnya, pada 2015 silam, kejadian seperti ini juga pernah menimpa Negeri Jiran akibat kiriman asap dari Indonesia.

Saat itu, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Malaysia sempat mencapai kategori sangat berbahaya dengan level di atas 300 dan menyebabkan beberapa sekolah terpaksa diliburkan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Masyarakat mungkin kecewa kepada timnas Indonesia, bahkan beberapa pemain turut juga disoraki ketika pertandingan masih berlangsung. . Kendati demikian, Gusti Randa meminta agar masyarakat Indonesia juga harus melihat bagaimana anak-anak asuhan Simon McMenemy sudah berjuang maksimal di atas lapangan. . Seharusnya, para suporter juga harus melihat dan tetap memberikan dukungan kepada pemain timnas Indonesia. . Semangat Garuda!!!! #timnas #indonesia #timnasindonesia #gridnetwork #banggasepakbolakita

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on