SportFEAT.COM - Dibalik euforia kemenangan Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta, ada evaluasi besar yang masih menjadi kendala ganda putri Indonesia.
Indonesia berhasil memboyong satu gelar juara pada Vietnam Open 2019.
Gelar tersebut tak lain berasal dari kemenangan Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta di babak final Vietnam Open 2019.
Della/Rizki sukses memutus puasa gelar mereka setelah memenangi duel konta Huang jia/Zhang Shu Xian (China).
Pada laga yang dihelat di Nguyen Du Cultural Sports Club, Ho Chi Minh, Vietnam, itu, Della/Rizki menang dengan skor 21-18, 21-17.
Kemenangan tersebut tentu membuktikan bahwa tandem Della/Rizki masih mampu berbicara di tengah sengitnya peta persaingan ganda putri dunia.
Namun demikian, euforia kemenangan Della/Rizki rupanya tak serta-merta membuat Asisten Pelatih ganda Putri PP PBSI, Chafidz Yusuf, berpuas diri.
Baca Juga: Jadwal China Open 2019 - Tekad Marcus/Kevin Sempurnakan Rekor Kemenangan
Baca Juga: Choi/Seo Berhasil Mengakhiri Final Kelabu pada Vietnam Open 2019
Baca Juga: Sempat Pensiun 7 Tahun Lalu, Eks Ratu Tenis Dunia Putuskan Untuk Kembali 'Turun Gunung'
Menurut Chafidz, para ganda putri Indonesia lainnya masih memiliki satu Pekerjaan Rumah (PR) besar yang menjadi sorotan utama evaluasi mereka di Vietnam Open 2019 lalu.
Ada tiga ganda putri yang dinilai belum tampil maksimal.
Ketiga pasangan yang dimaksud adalah Yulfira Barkah/Agatha Imanuela, Ni Ketut Mahadewi Istarani/Tania Oktaviani Kusumah dan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto.
Yulfira Barkah/Agatha Imanuela langsung tersingkir di babak pertama Vietnam Open 2019.
Namun demikian, kekalahan mereka terjadi akibat takluk dari Ni Ketut Mahadewi Istarani/Tania Oktaviani Kusumah.
Sementara, Ketut/Tania sebenarnya mampu tampil apik di babak berikutnya lantaran mengalahkan unggulan keempat, Liu Xuan Xuan/Xia Yu Ting.
Baca Juga: Baru Saja Berbunga-bunga, PV Sindhu Kini Harus Ditinggalkan Pelatih Barunya
Namun, momentum tersebut gagal mereka pertahankan.
Di fase berikutnya, jawara Russian Open 2019 itu menelan kekalahan dari Erina Honda/Nozomi Shimizu (Jepang) pada laga perempat final Vietnam Open 2019.
"Penampilan Ketut/Tania kali ini boleh dibilang masih kurang konsisten, kadang bagus kadang hilang fokus," tutur Chafidz, dikutip SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
"Khususnya Tania yang sering kurang bisa membaca akan adanya perubahan pola lawan. Kedua pemain ini masih harus lebih diperhatikan lagi terutama pukulan yang harus safe," imbuhnya.
Baca Juga: Bakal 'Diperkuat' Lee Chong Wei, Lee Zii Jia Tak Gentar Hadapi Persaingan Tunggal Putra Dunia
Adapun performa Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto yang tengah naik daun juga tak luput dari evaluasi Chafidz.
Siti/Ribka yang menjadi semifinalis Chinese Taipei Open 2019 justru tampil anti-klimaks di Vietnam Open 2019.
Bermain dari babak kualfikasi, langkah Siti/Ribka harus langsung terhenti di babak pertama.
Mereka kalah dari Liu Xuan Xuan/Xia Yu Ting dalam pertarungan tiga gim ketat, 21-14, 20-22, 20-22.
Baca Juga: Dapat Tanah Seluas 5 Hektar, Impian Mulia PV Sindhu Bakal Segera Terwujud
"Fadia/Ribka pun kalau penampilannya secara teknis cukup bagus, cuma memang masih butuh waktu untuk lebih bisa kuasai faktor non-teknisnya, seperti misalnya masih kurang tenang di lapangan," ujar Chafidz.
Secara keseluruhan, Chafidz menarik satu benang merah dari evaluasinya terhadap performa skuad Ganda Putri Indonesia.
Hal itu adalah adanya masalah non-teknis, yang bisa meliputi kesiapan mental dan motivasi bermain dari pemain itu sendiri.
"Pada saat di lapangan kami sebagai pelatih pun selalu mengingatkan dan memberikan arahan bagaimana cara mengatasi masalah non-teknis tersebut," ucap Chafidz.
Baca Juga: Aksi yang Menyebabkan Khabib Nurmagomedov Panen Cacian Hina
"Saya kira mereka semua ini yang harus lebih diperhatikan adalah masalah non-teknis. Sebetulnya ganda putri ini masalah besarnya kan ada di diri mereka sendiri," kata dia lagi.
Seusai mengikuti Vietnam Open 2019, para ganda putri tersebut kembali menuju Indonesia.
Mereka tidak akan mengikuti China Open 2019 yang digelar pekan ini.
Satu-satunya ganda putri Tanah Air yang berkompetisi pada turnamen World Tour Super 1000 itu adalah Greysia Polii/Apriyani Rahayu.