SportFEAT.COM - Jonatan Christie mencoba mengambil sisi positif di balik kekalahan prematurnya pada babak pertama China Open 2019.
Langkah Jonatan Christie pada China Open 2019 pekan lalu langsung terhenti di babak pertama.
Jonatan Christie terpaksa harus angkat koper lebih dini di China Open 2019 seusai menelan kekalahan dari kompatriotnya, Shesar Hiren Rhustavito.
Hasil tersebut tentu bukan menjadi sesuatu yang diharapkan oleh Jonatan.
Namun demikian, Jonatan Christie mencoba mengambil hikmah di balik kekalahannya tersebut.
Menurutnya, ada satu sisi positif yang bisa diambilnya dari kekalahan yang dideritanya.
Salah satunya adalah memiliki persiapan lebih panjang menuju Korea Open 2019.
Baca Juga: 2 Faktor Chen/Jia Mampu Patahkan Dominasi Ganda Putri Jepang
Baca Juga: Sapu Bersih Gelar Super 1000, Zheng/Huang Masih Tak Terbendung
"Karena kemarin di China Open kalah di babak awal, saya jadi punya lebih banyak waktu untuk mempersiapkan Korea Open," kata pemain 22 tahun itu, dikutip SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
"Walaupun kemarin kalah di babak awal, saya tetap harus semangat, jangan terus dipikirkan dan lebih maksimal di Korea (Open 2019 -red) ini,” ujarnya.
Baca Juga: China Open 2019 - Taklukkan Tai Tzu Ying, Carolina Marin Ukir Memori Manis Pasca-cedera
Korea Open 2019 sendiri diselenggarakan tepat setelah perhelatan China Open 2019, yakni pada 24-29 September pekan ini.
Dari data yang didapat SportFEAT.com, Jonatan memiliki pencapaian yang cukup baik pada edisi tahun lalu turnamen BWF World Tour Super 500 itu.
Pada Korea Open 2018, Jonatan Christie berhasil memijak babak semifinal, sebelum akhirnya kalah dari seniornya sendiri, Tommy Sugiarto, yang keluar sebagai runner-up.
Sehingga, secara hitung-hitungan, Jonatan setidaknya juga mesti mencapai semifinal pada Korea Open 2019 kali ini jika tak mau kehilangan poinnya.
Baca Juga: Hal yang Disayangkan Marcus/Kevin meski Menangi China Open 2019
Kendati demikian, Jonatan tak mengelak jika persiapan China Open 2019 jelas berbeda dengan Korea Open 2019.
Sebab, pada persiapan China Open 2019 sebelumnya, dia dan rekan-rekannya memang jauh lebih memiliki waktu latihan yang lebih banyak.
Apalagi, China Open 2019 bisa dibilang menjadi turnamen pembuka bagi para pemain atau pasangan top dunia setelah mengikuti Kejuaraan Dunia 2019, di Basel, Swiss, Agustus lalu.
"Walaupun porsi latihannya pasti berbeda dengan persiapan di Jakarta. Intensitas dan lainnya pasti berkurang sedikit," kata Jonatan.
"Tapi sebisa mungkin saya bisa terus menjaga dan meningkatkan fokusnya, strateginya lebih dimantapkan lagi. Tetap latihan maksimal," imbuhnya.
Jonatan Christie enggan terlalu muluk-muluk mentapkan targetnya pada Korea Open 2019.
Meski begitu, juara Australian Open 2019 tersebut memiliki harapan agar dirinya mampu menyamai prestasinya pada edisi tahun lalu.
Baca Juga: Nangkring di Posisi 8 MotoGP Aragon 2019, Rossi Sebut 1 Problem Besar
"Harapannya pastinya ingin yang terbaik. Atau setidaknya bisa menyamai tahun lalu di semifinal, agar poin tidak berkurang," kata Jojo.
"Tapi tetap harus fokus dari babak pertama, nggak ada rasa tertekan," ucapnya.
Jonatan Christie bakal menyandang status unggulan keempat pada Korea Open 2019.
Dari hasil undian, Jonatan rencananya bakal berjumpa dengan tunggal putra Denmark, Hans-Kristian Solberg Vittinghus.
Adapun secara keseluruhan, Indonesia mengirim 16 wakil menuju turnamen di Negeri Ginseng itu.
Baca Juga: Kembali Tundukkan Anthony Ginting, Momota: Ini Pertarungan Mental
Di nomor tunggal putra, selain Jonatan, Indonesia juga bakal diwakili oleh Anthony Sinisuka Ginting dan Shesar Hiren Rhustavito.
Sementara itu, tiga wakil Indonesia yakni Tommy Sugiarto, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan), dan Ni Ketut Mahadewi Istarani/Tania Oktaviani Kusumah, dikabarkan batal tampil.
Ahsan menderita cedera betis kanan dan kiri, adapun Ketut dikabarkan sedang sakit.