SportFEAT.COM - Pemain Persebaya Putri, Lilla Puspita, menceritakan pengalaman bagaimana bermain sepak bola hingga menjadi andalan Bajul Ijo.
Terselenggaranya kompetisi Liga 1 Putri 2019 menjadi berkah tersendiri bagi pemain Persebaya Putri, Lilla Puspita.
Sejumlah tawaran silih berganti datang kepada Lilla Puspita dari beberapa kontestan Liga 1 Putri 2019, seperti PSS Sleman hingga PSIS Semarang.
Namun, karena darah "hijau" yang mengalir deras, Lilla Puspita dengan mantap menjatuhkan pilihannya ke Persebaya Putri.
Baca Juga: Persib Bandung Takluk, Supardi Nasir: Kami Kalah dengan Terhormat!
Baca Juga: 5 Fakta Kekalahan Persib Bandung dari Madura United
Lilla, sapaan akrabnya menjadi salah satu dari 25 pemain yang masuk tim putri Persebaya.
Dalam kompetisi Liga 1 Putri 2019, Bajul Ijo Putri akan tergabung di Grup B bersama PSM Makassar, Persipura Jayapura, Arema FC serta Bali United.
Pertandingan Grup B itu akan mulai dipertandingkan pada Senin (7/10/2019) di Stadion Brantas, Batu.
Pemain kelahiran 27 Mei 1989 itu pun memulai menceritakan awal bagaimana ia bisa menggeluti si kulit bulat.
Ia mengisahkan pertama kali bermain bola adalah sejak berumur 9 tahun.
“Dulu saya hanya bermain di lapangan dekat rumah bersama anak-anak laki, pakai bola plastik," ujar Lilla, dikutip SportFEAT.com dari laman resmi Persebaya.
”Kini saya bisa membela Persebaya, senang rasanya,” lanjut sosok yang akrab disapa Lillo itu.
Baca Juga: Perkuat Lini Serang, Manchester United Bidik Striker Liga Rusia
Menjadi seorang wanita ternyata tak menghalangi tekad Lilla mencintai olahraga yang identik dengan maskulinitas ini.
Pasalnya, ia sudah familier karena sering diajak menonton pertandingan sepak bola. Tentu saja yang ditonton adalah Persebaya.
Seiring rutinitasnya bermain sepak bola, ia tumbuh menjadi remaja yang memiliki keterampilan mumpuni.
Pada tahun 2012, ia membela tim Persida Sidoarjo di turnamen futsal Piala Menpora dan berhasil mengantarkan timnya menjadi juara.
Setahun berselang, prestasi kembali ditorehkan wanita asli kota Pahlawan ini.
Dia berhasil meraih gelar juara pada pekan olahraga mahasiswa daerah Jawa Timur dan runner-up tingkat nasional di event yang sama.
Catatan gemilang tersebut mengantarkan ia masuk skuad tim nasional Indonesia putri pada tahun 2015.
Ia berhasil masuk timnas putri yang diterjunkan di Piala AFF 2015 di Vietnam yang saat itu dilatih Ruly Nere.
Setelah membela timnas, Lilla sempat absen bermain bola lantaran tidak adanya kejuaraan di tanah air.
Tidak kurang dari dua tahun dia tidak aktif bermain sepak bola.
Selama itu, dia membantu melatih tim futsal Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Baca Juga: Peringati HUT TNI, Inilah 5 Pesepak Bola yang Juga Seorang Prajurit
Lalu, beberapa pekan lalu, Persebaya mengumumkan melakukan seleksi untuk membentuk tim yang akan diterjunkan ke Liga 1 Putri 2019.
Bergabung dengan Persebaya merupakan kebanggaan tersendiri bagi Lilla.
Ia mengakui bahwa mengenakan seragam kebesaran hijau milik Persebaya adalah salah satu cita-citanya sejak lama.
”Saat bermain untuk tanah kelahiran pastinya ada suatu kebanggan. Darah saya darah Bajol ha…ha…ha…,” ujar Lilla sambil tertawa.
Baca Juga: Aset Tunggal Putri Malaysia Kubur Impian pada Olimpiade Tokyo 2020
Lilla diyakini bakal menjadi pemain penting dalam tim putri Persebaya lantaran memiliki jam terbang yang cukup.
”Anak-anak banyak yang tanya soal bagaimana saat bermain, benar atau salah,” ucap Lilla mengungkapkan.
Ia juga menambahkan, pendekatan dalam bermain untuk pemain putri berbeda dengan pesepak bola pria.
Lilla dan rekan-rekannya pun mengaku siap memberikan yang terbaik untuk Bajul Ijo pada ajang Liga 1 Putri 2019.
View this post on InstagramJadwal pekan ke-7 Liga Italia 2019-2020. . #ligaitalia #seriea #gridnetwork
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on