SportFEAT.COM - Menyandang status pemain independen ternyata tak membuat performa Mohammad Ahsan menurun pada musim kompetisi 2019.
Mohammad Ahsan bersama tandemnya, Hendra Setiawan, diketahui sudah tak lagi masuk dalam daftar penghuni pelatnas PBSI sejak awal tahun ini.
Meski demikian, Ahsan/Hendra tetap diberi kesempatan berlatih di Cipayung oleh induk olahraga bulu tangkis di Indonesia tersebut.
Tak hanya itu, PBSI juga tetap memberi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan fasilitas pelatih pendamping yang berkualitas.
Sehingga status pemain independen tampak seperti label saja bagi ganda putra berjuluk The Daddies tersebut.
Seolah tak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan membalasnya dengan penampilan konsisten.
Berdasar catatan yang dimiliki SportFEAT.com, Ahsan/Hendra mampu menembus delapan laga final dari 14 turnamen BWF (kategori individu) yang telah mereka jalani sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Sukses Jadi Juara Dunia 2019, PV SIndhu Berani Bidik Emas Olimpiade Tokyo 2020
Dari delapan laga final tersebut, tiga pertandingan di antaranya berhasil mereka menangi dan berujung dengan gelar juara.
Gelar juara itu diraih Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada ajang All England, New Zealand Open, dan Kejuaraan Dunia 2019.
Atas penampilan konsisten tersebut, peringkat dunia Ahsan/Hendra pun melejit cukup signifikan pada tahun ini.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan memulai musim kompetisi 2019 dengan duduk di peringkat kesembilan dalam ranking dunia untuk nomor ganda putra.
Kini, berdasar data terbaru yang dirilis BWF pada 7 Oktober 2019, The Daddies tercatat bertengger sebagai ganda putra nomor dua dunia.
Dari catatan SportFeat.com, posisi tersebut sudah ditempati oleh Ahsan/Hendra terhitung sejak 6 Agustus 2019.
Selain itu, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan saat ini memuncaki daftar World Tour Ranking yang menjadi patokan pemain yang berhak tampil di ajang BWF Finals 2019.
Namun Ahsan/Hendra sejatinya sudah berhak lolos tampil dalam turnamen itu secara otomatis berkat kesuksesan mereka menjuarai Kejuaraan Dunia 2019.
Baca Juga: Makin Tua, Rafael Nadal Mulai Bicara soal Pensiun dari Dunia Tenis
Di balik rentetan pencapaian apik yang dibukukan pada tahun ini, Mohammad Ahsan ternyata masih menyimpan rasa penasaran.
Pria 32 tahun itu mengaku penasaran untuk bisa mengalahkan ganda putra nomor satu dunia sekaligus kompatriotnya, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya.
Rasa penasaran muncul mengingat Ahsan/Hendra sudah empat kali dikalahkan oleh Marcus/Kevin sepanjang tahun 2019.
Uniknya, seluruh kekalahan itu didapat The Daddies kala bersua Minions pada laga penentuan gelar juara.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pun makin tertinggal dalam hal head-to-head pertemuan kontra Marcus Gideon/Kevin Sanjaya dengan kedudukan 2-9.
Dua kemenangan yang pernah diukir Ahsan/Hendra atas sang junior pun telah terjadi cukup lama, yakni pada ajang Indonesia Open 2015 dan Malaysia Open 2016.
Meski begitu, Mohammad Ahsan bertekad untuk terus mencoba dan berusaha menaklukkan ketangguhan Minions.
"Kami harus terus mencoba. Kami paham permainan mereka dengan baik karena selalu berlatih bersama," ujar Ahsan dikutip SportFEAT.com dari laman BWF.
"Mereka juga tahu permainan kami, tetapi mereka adalah pasangan terbaik. Mereka bermain jauh lebih cepat," tuturnya melanjutkan.
Baca Juga: Topan Hagibis Menerjang Jepang, 2 Agenda Olahraga Dunia Kena Dampak
Pada sisa musim 2019, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan masih memiliki sejumlah peluang untuk kembali bersua Marcus Gideon/Kevin Sanjaya.
Akan tetapi, pertemuan tersebut baru akan tersaji pada laga perebutan gelar juara alias pertandingan final sebuah turnamen.
Hal tersebut dapat terjadi mengingat saat ini kedua pasangan tersebut masih menduduki dua peringkat tertinggi dalam ranking BWF untuk nomor ganda putra.
Predikat itu membuat Minions dan The Daddies mau tak mau menjadi dua unggulan teratas sehingga mereka bakal dipisah dalam bagan turnamen yang berbeda.