SportFEAT.COM - Marcus Frnaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo berhasil mengalahkan Mark Lamsfuss/Marvin Seidel pada babak perempat final Fuzhou China Open 2019.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo berhasil mengamankan tiket semifinal Fuzhou China Open 2019.
Kepastian itu didapat melalui kemenangan ganda putra Indonesia unggulan teratas tersebut pada fase delapan besar Fuzhou China Open 2019, Jumat (8/11/2019).
Bermain di lapangan 2 Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, China, Marcus/Kevin sukses meredam perlawanan Mark Lamsfuss/Marvin Seidel dalam dua gim langsung.
Jika menilik dari tempo permainan, laga tersebut mungkin terlihat mudah lantaran hanya berjalan selama 29 menit.
Namun demikian, kenyataannya berbanding terbalik.
Marcuz/Kevin nyaris saja dipaksa bermain rubber game oleh ganda putra Jerman tersebut.
Mengantongi kemenangan telak di gim pertama, rupanya tak membuat pertandingan Minions berjalan mudah.
Pasalnya pada gim kedua, Lamsfuss/Seidel berhasil memberikan perlawanan ketat kepada Marcus/Kevin.
Bahkan, mereka nyaris memaksa terjadinya setting point tatkala Minions sudah unggul jauh.
Namun pada akhirnya Marcus/Kevin berhasil menang dengan skor 21-14, 21-19 atas Lamsfuss/Seidel.
Selanjutnya di babak semifinal Fuzhou China Open 2019, jawara French Open 2019 tersebut bakal menunggu menenang antara Li Jun Hui/Liu Yu Chen (China) atau Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India).
JALANNYA PERTANDINGAN
Marcus/Kevin langsung tancap gas sejak awal gim pertama dimulai.
Bermain cepat dan taktis langsung menjadi pola strategi Marcus/Kevin dalam menghadapi Lamsfuss/Seidel.
Kevin Sanjaya yang bertindak sebagai playmaker pun langsung tampil agresif di depan net. Minions unggul cepat 4-2.
Kedudukan Marcus/Kevin sempat disamakan oleh wakil Jerman tersebut menjadi 4-4.
Karakteristik shuttlecock yang lambat jelas terlihat pada laga ini. Reli-reli panjang dengan bola lob yang jarang terjadi dalam laga ganda putra pun harus dilakoni Marcus/Kevin demi mendapatkan momentum tepat untuk menyerang.
Marcus/Kevin kembali memperlebar jarak menjadi 7-4.
Keunggulan mereka semakin berlanjut melalui serangan-serangan no lob dan memaksa shuttlecock untuk tetap turun.
Kesalahan yang dilakukan Lamsfuss/Seidel pun juga menjadi keuntungan tersendiri bagi Marcus/Kevin yang bertambah unggul menjadi 11-7 dalam laga yang baru berjalan enam menit itu.
Seusai break interval dan mendapat arahan pelatih masing-masing, Lamsfuss/Seidel sedikit menunjukkan perbedaan pola bermain.
Defens ganda putra peringkat ke-18 dunia itu mulai kerap diarahkan menyilang dan membuat Marcus/Kevin pontang-panting.
Smash tajam dari Lamsfuss/Seidel pun juga mulai tajam. Mereka pun mempertipis jarak menjadi 10-11.
Marcus/Kevin tampaknya mulai menyadari hal tersebut. Mereka pun mulai melakukan lebih banyak variasi pukulan. Dari mulai dropshot halus hingga drive silang cepat hingga flick serve. Marcus/Kevin kembali unggul 15-10.
Baca Juga: Lin Dan Belum Menyerah Soal Impian ke Olimpiade 2020 meski Sudah 8 Kali Menderita Kekalahan Prematur
Lamsfuss/Seidel tak mau ketinggalan, mereka pun m ulai berani melakukan flick serve saat mendapat kesempatan servis.
Beberapa flick serve itu mampu membuka peluang serangan mereka lebih nyaman kepada Marcus /Kevin dan mempertipis jarak 12-17.
Marcus/Kevin akhirnya berhasil mengamankan gim pertama dengan skor 21-14, setelah beberapa serangan mereka tak mampu dikembalikan dengan baik oleh Lamsfuss/Seidel.
Memasuki gim kedua, pertandingan berlangsung lebih sengit hingga kedudukan 5-5. Marcus/Kevin sempat kewalahan menghadapi pengembalian sulit dari Lamsfuss/Seidel dan sempat tertinggal 5-7.
Namun hal tersebut segera diatasi Marcus/Kevin melalui 1-2 pukulan setelah servis.
Ganda putra Indonesia peringkat satu dunia tersebut sempat kembali unggul dua poin 10-8. Tetapi dua kesalahan beruntun dari Kevin membuat wakil Jerman menyamakan kedudukan.
Beruntung, satu servis dari Lamsfuss/Seidel membentur net dan sekaligus menjadi poin bagi Marcus/Kevin.
Memasuki paruh kedua gim kedua, pukulan Kevin kembali gagal melewati net.
Pertandingan pun masih tak lepas dari kata sengit nan alot hingga skor menunjukkan angka 14-13 untuk keunggulan Marcus/Kevin.
Angin segar mulai terasa tatkala Marcus/Kevin berhasil menambah pundi-pundi poin lewat unforced error lawan yang membuat keunggulan mereka kian bertambah menjadi 16-13.
Memasuki poin kritis, Marcus/Kevin sempat nyaris kecolongan tatkala unggul match point 20-15. Empat peluang memenangi laga sirna setelah mereka justru melakukan kesalahan beruntun.
Nyaris terjadi adu setting, Marcus/Kevin akhirnya berhasil menyelesaikan gim kedua dengan skor 21-19 setelah poin kemenangan mereka berasal dari pukulan Lamsfuss/Seidel yang membentur net.