Akan tetapi, persaingan sengit nomor tunggal putri di era sekarang agaknya membuat Li mulai menyadari peluangnya.
"Kenapa saya baru pensiun setelah tiga tahun cedera? Karena awalnya saya masih ingin tampil pada Olimpiade Tokyo 2020. Jadi saya waktu itu terus berusaha untuk memenuhi tujuan saya tersebut," kata dia.
Comeback Li Xue Rui sebenarnya dipenuhi catatan manis, Tahun 2018 dia meraih empat gelar juara, China Masters 2018, US Open 2018, Canada Open 2018 dan Korea Masters 2018.
Namun pada tahun 2019, level persaingan semakin meningkat membuat Li justru semakin meredup.
Tahun ini dia 'hanya' satu kali menembus babak final, di New Zealand Open 2019. Hasilnya, kala itu Li kalah dari pemain muda asal Korea Selatan, An Se-young.
Baca Juga: Jalani Latihan Khusus, Zheng Si Wei Makin Pede Tatap Olimpiade 2020
Selebihnya, Li kerap tersisih di fase 32 besar.
"Sebenarnya cedera saya sudah sembuh, tapi persaingan di era sekarang membutuhkan pergerakan yang lebih lincah dengan level lebih tinggi, khususnya di bagian kaki," ucap Li.
"Sekarang kemampuan pergerakan kaki saya sudah tidak begitu bagus, jika dibandungkan dengan sebelum cedera, penurunannya sangat drastis," imbuh dia.
Setelah resmi pensiun dari dunia bulu tangkis, Li Xue Rui sendiri masih memiliki harapan mulia yakni mampu membuat bulu tangkis di kampung halamannya, Chongqing, semakin maju.
"Bulu tangkis itu bagian dari hidup saya. Meski sekarang saya tidak lagi bermain, saya berharap saya bisa kembali ke Chongqing dengan membawa efek positif, berkontribusi untuk kemajuan bulu tangkis di Chongqing," ucapnya lagi.