Find Us On Social Media :

Selain Absennya Marc Marquez, Juara Dunia MotoGP 2020 Sulit Diprediksi Akibat Faktor Ini

Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo (kanan) dan Marc Marquez (Repsol Honda, kiri).

SportFEAT.COM - Sulitnya menebak juara dunia MotoGP 2020 tidak hanya karena absennya Marc Marquez, tapi juga ada satu faktor lain yang cukup krusial.

Memprediksi juara dunia MotoGP 2020 mulai diperbincangkan mengingat sudah ada lima seri yang bergulir.

Seperti diketahui, pandemi COVID-19 membuat MotoGP 2020 musim ini hanya menggelar 14 seri dalam waktu enam bulan. Cukup padat memang.

Salah satu hal menarik yang terus dibahas adalah menebak siapa cikal bakal calon juara dunia MotoGP 2020.

Baca Juga: Jack Miller Mengaku Seperti Tertusuk Pisau Saat Ikuti MotoGP Styria 2020

Pasalnya, sang juara bertahan yang sudah mendominasi selama tujuh tahun terakhir, Marc Marquez masih harus absen cukup lama.

Sekadar informasi, Marc Marquez masih belum berhasil mengantongi poiin sepeser pun setelah mengalami high side di seri perdana di MotoGP Spanyol 2020.

Pembalap Repsol Honda tersebut sempat menjalani dua kali operasi.

Yang pertama akibat patah tulang di lengan kanannya. Dan yang kedua karena plat logam yang tertanam di legannya rusak.

Dari operasi kedua itulah, rupanya Marquez justru harus menepi lebih lama.

Sebab proses pemulihan dari operasi kedua dikabarkan lebih lambat. Alhasil, Repsol Honda sendiir sudah mengonfirmasi bahwa The Baby Alien masih akan absen sampai dua hingga tiga bulan lamanya.

Baca Juga: Jadi Calon Kuat Pengganti Andrea Dovizioso, Begini Harapan Bos Ducati kepada Mantan Murid Valentino Rossi

Melihat situasi tersebut, cukup sulit rasanya bagi Marquez untuk mengejar ketertinggalan demi menjadi juara dunia musim ini.

Tak heran kini mulai banyak yang memprediksi beberapa bintang baru, calon juara dunia baru yang bisa menggeser dominasi Marquez.

Yang paling kuat ada pada nama Andrea Dovizioso (Ducati) dan Fabio Quartararo (Petronas Yamaha).

Baca Juga: Eks Pembalap MotoGP Inginkan Valentino Rossi Jadi Juara Dunia MotoGP 2020

Meskipun begitu, nyatanya absennya Marc Marquez bukan jadi satu-satunya faktor yang membuat calon juara dunia musim ini sulit diprediksi.

Masih ada faktor lain yang sebenarnya amat mempengaruhi keberhasilan para pembalap menjadi juara dunia MotoGP 2020.

Sebagaimana dilansir SportFEAT.com dari Corse di Moto, faktor tersebut berupa faktor teknis, yakni penggunaan ban jenis baru dari Michelin.

Michelin selaku supplier ban MotoGP meluncurkan jenis ban baru yang digunakan musim ini.

"Kami telah memperkenalkan ban baru, yang punya karakteristik berbeda dari sebelumnya," ujar Direktur Teknik Michelin, Piero Taramasso.

"Jadi setiap pembalap kini harus bekerja di setiap sirkuit untuk menemukan set-up yang tepat dan siapapun dari mereka yang berhasil dialah yang akan jadi juara (di setiap seri)," sambung Taramasso.

Baca Juga: Kecerdasan Dani Pedrosa Jadi Kunci Penting Melesatnya Performa KTM di MotoGP 2020

Akan tetapi, pembaharuan tersebut justru memunculkan beberapa masalah bagi sebagian pembalap. Tidak terkecuali Andrea Dovizioso dan Fabio Quartararo.

Dovizioso menjadi pembalap paling getol yang mengkritik ban bau Michelin.

Baca Juga: Meski Kalah Cepat, Valentino Rossi Jadi Rider Yamaha Paling Stabil Sepanjang MotoGP 2020 Bergulir

Mulai dari daya cengkeram ban yang berbeda hingga mempengaruhi cara pengeremannya menunggangi Desmosedici, membuat Dovizioso cukup frustasi melintasi setiap sirkuit pada lima seri yang sudah bergulir.

"Kami tidak suka dengan situasi ini, kami tidak terima jika harus kalah dengan ban ini. Kami ingin kembali ke depan. Ban yang berbeda memang membuat kami kesal," ujar Dovizioso

Namun demikian, Taramasso memahami kekesalan Dovizioso. Ia pun tidak terkejut dengan keluhan yang dirasakan para pembalap.

Salah satu tujuan Michelin melakukan pembaruan adalah untuk menghidupkan suasana kompetisi yang tidak membosankan.

"Saya tidak kaget ada yang kesal. Memang dengan ban ini mereka harus bekerja keras di setiap sirkuit. Tidak bisa hanya menyetel secara ajaib lalu bisa berfungsi dengan baik di mana-mana," kata Taramasso.

Baca Juga: Fabio Quartararo Masih Dibayangi Satu Masalah Krusial Meski Yamaha Dikenal Andal di Sirkuit Misano

"Setiap lintasan punya karakteristik berbeda, konfigurasi dan level gripnya pun juga berbeda,"

"Yang jelas, siapa pun yang berhasil selalu menemukan settingan ban yang tepat di setiap seri, maka dia akan menjadi pembalap yang juara dunia musim ini," tandasnya.

(*)

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada