Find Us On Social Media :

Emosinya Dibuat Kacau Balau, Fabio Quartararo Akan Temui Psikolog usai MotoGP 2020 Berakhir

Pembalap Petronas Yamaha, Fabio Quartararo, seusai mengalami kecelakaan di Sirkuit MotorLand Aragon, Jumat (16/10/2020).

SportFEAT.COM - Kacaunya emosi Fabio Quartararo sepanjang musim ini membuat ia akhirnya memilih untuk berkonsultasi dengan psikolog setelah MotoGP 2020 berakhir.

Digadang-gadang jadi pesaing berat Marc Narquez, pindah ke tim pabrikan monester Energy Yamaha serta sempat memimpin klasemen juara dunia MotoGP menjadi tiga hal boomerang bagi Fabio Quartararo.

Ya, ketiga hal tersebut menjadi penyumbang besar dalam kekacauan emosi yang dirasakan Fabio Quartararo selama MotoGP 2020.

Bagaimana tidak, Fabio Quartararo mengawali MotoGP 2020 dengan cukup impresif. Pembalap Petronas Yamaha itu sukses menjuarai dua seri perdana secara beruntun di MotoGP Spanyol dan MotoGP Andalusia.

Baca Juga: Momen Haru Valentino Rossi Berpisah dengan Monster Energy Yamaha usai MotoGP Portugal 2020

Kesuksesannya kala itu membuat nama Fabio Quartararo kian melambung, setelah musim lalu berhasil jadi Rookie of The Year dan sering menyusahkan Marc Marquez.

Bukan cuma itu saja, sejak awal tahun ini Fabio Quartararo sudah banyak diperbincangkan lantaran ia ditarik menuju tim pabrikan, Monster Energy Yamaha sekaligus 'mendepak' kursi Valentino Rossi.

Harapan melihat ganasnya performa Fabio Quartararo pada musim ini semakin meluap-luap ketika ia sempat memimpin klasemen juara dunia MotoGP 2020. Absennya Marc Marquez pada musim ini juga turut membuatnya semakin dijagokan jadi Juara Dunia MotoGP 2020.

Bahkan, Marquez sendiri dalam satu wawancara juga pernah memfaoritkan Quartararo sebagai kandidat juara dunia musim ini.

Tingginya antusiasme penggemar MotoGP dan mungkin Fabio Quartararo sendiri dalam bersiap menyambut kesuksesannya musim ini rupanya jadi tekanan berat bagi El Diablo.

Pembalap yang baru berusia 21 tahun itu agaknya masih kurang mampu mengendalikan emosinya, baik ketika ia banyka dipuja-puji maupun ketika ia terpuruk.

Baca Juga: Serba-serbi MotoGP Portugal 2020, Seri Penutup Musim Ini yang Suguhkan Berbagai Hasil Dramatis

Hal itu tergambar jelas ketika Quartararo mulai menunjukkan penurunan performa, terutama saat ia gagal mencetak kemenangan di seri kandangnya, MotoGP Prancis 2020.

Berangkat sebagai pole position, Quartararo justru mengawali start dengan cukup buruk hingga podium pun lenyap dari genggaman.

Semenjak itu, penampilan start dari Quartararo semakin terlihat buruk dan terus tertinggal dari lawan-lawannya.

Baca Juga: MotoGP 2020 Resmi Berakhir, Sayonara Andrea Dovizioso dan Cal Crutchlow!

Isu persoalan motor Yamaha memang jadi masalah yang memang menghalangi Quartararo, namun ia pun kini mengakui bahwa dirinya gagal mengelola emosinya seiring dengan pasang surut penampilannya musim ini.

"Ini telah menjadi musim pasang surut bagi saya," ujar Fabio Quartararo dikutip SportFEAT dari GPOne.

"Saya ingin bersantai dan rehat, istirahat dari banyaknya cercaan pertanyaan wartawan dan balapan. Saya harus rehat total sementara waktu dan banyak menghabiskan waktu bersama keluarga saya," tukasnya.

Fabio Quartararo bahkan sampai sudah merencanakan agendanya untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog.

Selama jeda akhir kompetisi di musim dingin ini, ia sudah punya rencana untuk bertemu sang psikolog yang memang sudah sempat ia ajak berdiskusi sejak beberapa seri lalu.

"Selama musim dingin nanti saya harus berusaha memperbaiki diri saya dan saya akan meminta bantuan seorang psikolog yang sebenarnya sudah saya ajak bicara beberapa waktu lalu," ujar Quartararo.

"Saya akan menemuinya lebih sering dan belajar bagaimana mengelola emosi dan semua stress soal balapan akhir pekan dengan baik," imbuhnya.