Find Us On Social Media :

Penyebab Andrea Dovizioso Meredup di MotoGP 2020: Masalah Rumit, Nasib Apes dan Pesaing Baru

Andrea Dovizioso saat kembali ke pit dan terlihat emosi usai menjalani kualifikasi MotoGP Aragon 2020, di Sirkuit Aragon, Spanyol, Sabtu (17/10/2020).

SportFEAT.COM - Andrea Dovizioso mengungkap beberapa alasan ia gagal mengarungi MotoGP 2020 dengan kompetitif.

Pembalap Ducati itu sempat diharapkan tampil dominan seperti tiga musim sebelumnya.

Sdebagaimana diketahui, Andrea Dovizioso menjadi bayang-bayang Marc Marquez selama tiga musim terakhir dengan meraih titel runner-up juara dunia.

Kesempatah Andrea Dovizioso untuk mengonversi tiga gelar runner-up jadi gelar juara dunia yang sesungguhnya pada MotoGP 2020 pun sebenarnya terbuka lebar.

Baca Juga: Sambutan Hangat sekaligus Peringatan Menyapa Kepindahan Valentino Rossi ke Petronas Yamaha di MotoGP 2021

Apalagi, Marc Marquez absen sejak seri kedua setelah mengalami kecelakaan di Jerez, Spanyol.

Namun bukan untung yang didapat Dovizioso, pembalap Italia itu justru merana sepanjang musim.

Meski berhasil juara di MotoGP Austria, secara keseluruhan Dovizioso 'mendeerita' sepanjang balapan.

Beberapa masalah kompleks dengan ban baru Michelin jadi biang keladi menurunnya performa Desmodovi.

Ia pun mengakui jika gaya balapnya jadi tidak nyaman lantaran tidak menemukan adaptasi yang tepat bersama ban tersebut.

"Karena beberapa alasan, saya pikir karena format kejuaraan, balapan beruntun, dan sulitnya motor kami beradaptasi dengan ban belakang Michelin (jadi penyebabnya)," ujar Dovizioso dikutip dari crash.

"Gaya balapan saya dengan motor Ducati menggunakna paket ban di musim-musim sebelumnya tidak bisa bekerja baik dengan versi sekarang, itu mmebuat kami kesulitan," kata pembalap 35 tahun itu.

Baca Juga: Lengan Hampir Dibuat Putus, Tony Ferguson Ungkap Rahasia Mampu Bertahan dari Kuncian Maut Charles Oliveira

Nasib Dovizioso bertambah apes lantarab beberapa kali ia juga mengalami crash yang diakibatkan oleh pembalap lain.

Crash paling menjengkelkan bagi Dovizioso dapat terlihat saat ia jatuh di lap pertama MotoGP Catalunya, gara-gara kesalahan Johann Zarco.

Pada saat itu Dovizioso bahkan mengajkui jika ia sangat kecewa dan frustrasi menyusul usahanya yang tengah mengejar gelar juara dunia.

Di saat Dovizioso tak kunjung menemukan adaptasi tepat, disertai nasib apes, muncul para pembalap-pembalap muda yang mampu membuat kejutan.

Miguel Oliveira (KTM Tech3), Joan Mir (Suzuki Ecstar) hingga pembalap debutan Brad Binder (KTM Red Bull) perlahan menenggelamkan dominasi Dovi.

Dovizioso kerap kesulitan bersaing di barisan depan dengan para rider muda.

Di sesi kualifikasi ia pun juga terlihat kesulitsan dan jarang memiliki start apik lagi sejak pertengahan musim hingga akhir musim.

Baca Juga: Satu Hal yang Bikin Valentino Rossi Merasa Punya Hutang Besar kepada Yamaha

Kehadiran pembalap muda bahkan sudah menggerogoti dinasti Dovizioso di Ducati yang mana ia akhirnya memutuskan berpisah dengan tim Borgo Panigale.

Musim depan kursinya akan diisi oleh Fransesco Bagnaia yang akan berduet dengan Jack Miller.

Sementara Dovizioso sendiri memilih untuk cuti panjang pada MotoGP 2021.