Find Us On Social Media :

Lingkaran Setan, Alasan Utama BAM Pecat 5 Pemain Senior di Tengah Perjuangan ke Olimpiade Tokyo 2020

Ekspresi ganda campuran Malaysia, Goh Soon Huat/Shevon Jemie Lai, usai merebut gelar juara Singapore

SportFEAT.com - Ketua Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) akhirnya mengungkap alasan utama mereka mendepak 5 pemain senior di tengah perburuan tiket ke Olimpiade Tokyo 2020.

Di awal Ferbuari 2021 lalu, BAM membuat kejutan dengan memecat 5 pemain senior mereka.

Kelima pemain senior itu adalah Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie (ganda campuran), Lai Pei Jing (ganda campuran), Vivian Hoo (ganda putri) dan Soniia Cheah (tunggal putri).

Dari kelima nama itu, beberapa diantaranya tengah berjuang merebut tiket Olimpiade Tokyo 2020.

Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie dan Lai Pei Jing (berpasangan dengan Tan Kian Meng) bahkan merupakan dua ganda campuran terbaik di pelatnas Malaysia.

Baca Juga: Beda Cara Marcus/Kevin Rayakan Tahun Baru Imlek 2021

Mereka bertengger di peringkat 10 dan 12 dunia, dan masih berkesempatan merebut 1 tiket Olimpiade Tokyo 2020.

Sementara Soniia Cheah, ia secara matematis lolos ke Olimpiade Toyko 2020 karena menjadi tunggal putri terbaik Negeri Jiran.

Keputusan BAM mendepak kelima pemain itu sempat memicu tanda tanya besar, mengingat waktu pengumuman degradasi itu dinilai tidak tepat.

Apalagi, para pemain itu tidak diberi ultimatum atau peringatan sama sekali.

Ketua BAM, Datuk Seri Norza Zakaria, akhirnya angkat bicara perihal keputusan mereka itu.

Norza Zakaria menyatakan bahwa alasan utama BAM harus mendepak kelima pemain itu adalah mereka tak mau lagi terjebak dalam 'lingkaran setan' di tubuh pelatnas Malaysia.

Baca Juga: Si Penyelamat Anthony Ginting Syok Dapat Ratusan Bungkus Indomie dari Bos Indofood

BAM merasa telah memberikan kesempatan yang cukup lama bagi kelima pemain yang rata-rata sudah berusia lebih dari 26 tahun itu untuk berkembang dan memperbaiki kekurangan serta mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk mereka.

Namun, kesempatan itu sama sekali tidak dimanfaatkan dengan baik dan justru membuat BAM terlihat jalan di tempat.

"Ini karena lingkaran setan," ujar Datuk Seri Norza Zakaria, dilansir Sportfeat.com dari Stadium Astro.

"Kami telah memberi mereka waktu tidak hanya satu tahun, tetapi sudah lebih dari empat tahun lamanya," imbuh Zakaria.

Baca Juga: Peluang Ketemu Leo/Daniel, Ganda Putra Nomor 1 Malaysia Terbebani Status Unggulan Teratas

Dilihat dari segi prestasi, kelima pemain tersebut memang belum berhasil membuat BAM bangga. Tidak ada gelar juara yang mereka raih lagi sejak 2018.

Mereka juga sering tersingkir di babak-babak awal dan kalah dari pemain atau pasangan yang justru di bawah peringkat mereka.

Norza Zakaria menambahkan bahwa langkah degradasi ini perlu diambil BAM demi memiliki skuad pelatnas yang lebih muda dan berkualitas.

Mereka membutuhkan pemain-pemain muda yang harusnya sudah menjadi garda terdepan dan diharapkan menuai prestasi lebih baik.

"Mereka telah mencapai waktu di mana kami pikir, mereka perlu memberikan kesempatan kepada generasi muda," ujar Norza Zakaria.

"Kami merasa bahwa pemain yang saat ini berusia 22 atau 23 tahun seperti Lee Zii Jia, Aaron Chia, Soh Wooi Yik hingga Goh Jin Wei adalah pemain-pemain yang harusnya berada di garis depan," tuturnya.

Dengan melepas 5 pemain senior yang 'stuck', Norza Zakaria yakin naiknya pemain muda yang dipromosikan ke pelatnas BAM akan semakin membuat mereka lebih mudah memilih dan menjaring pemain berkualitas.

Baca Juga: German Open 2021 Resmi Dibatalkan, Comeback Marcus/Kevin dan Kento Momota Molor

"Kami juga berpikir bahwa dengan program junior di bawah asuhan pelatih Misbun Sidek, mampu mempercepat kehadiran pemain yang kami rasa akan jadi pemain muda berprestasi," ungkapnya.

"Meski mereka masih muda, kami bisa memberi kesempatan apda mereka di level internasional," pungkas dia.

Setelah 5 pemain senior BAM dipecat, kelimanya kini masih berada di pelatnas sampai akhir Februari 2021.

Setelah itu mereka akan hengkang dari pelatnas BAM dan mengurus setiap keperluan turnamen secara mandiri alias berstatus sebagai pemain independen.

Tan Kian Meng yang awalnya masih diberi kesempatan BAM, telah memutuskan untuk mengundurkan diri dan menyusul partnernya Lai Pei Jing bermain secara profesional.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)