SportFEAT.com - Tunggal putra nomor satu dunia, Kento Momota mengenang momen mengerikan saat nyaris terjebak di Indonesia dan tak bisa pulang ke Jepang.
Pebulu tangkis Jepang, Kento Momota pernah sendirian di Indonesia.
Pemain kidal 26 tahun itu mengenang momen mengerikan yang ia rasakan 10 tahun silam.
Dalam wawancara terbarunya bersama Olympic Channel, Kento Momota bercerita bahwa ia ternyata pernah dalam situasi mengerikan.
Baca Juga: All England Open 2021 - Ahsan/Hendra Kantongi Satu Keuntungan Jelang Laga Perdana
Momota pernah terjebak di Indonesia dan nyaris tak bisa pulang.
Bukan karena keadaan di Indonesia, namun karena keadaan di kampung halamannya yang rata dengan tanah.
Momen itu terjadi pad 11 Maret 2011. Ya, kala itu, Jepang gempa bumi bermagnitudo 9,1 dan memicu gelombang tsunami.
Melansir dari Kompas, lebih dari 18.000 orang meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami tersebut.
Gempa bumi yang terjadi di 43 mil lepas pantai timur laut Honshu, pulau terpadat di Jepang, menjadi gempa terbesar dalam sejarah Jepang, dan salah satu dari lima gempa bumi terkuat di dunia.
Gempa besar yang terjadi juga memicu kehancuran pembangkit nuklir Fukushima Diichi.
Kento Momota saat itu tengah mengikuti training camp di Indonesia.
Baca Juga: All England Open 2021 – Lawan Bocah Ajaib Thailand, Jonatan Christie Dapat Bekal Suntik Vaksin Kedua
Namun sehari sebelum kepulangannya ke Jepang, ia diberitahu bahwa kemungkinan tak bisa pulang akibat bencana di Negeri Matahari Terbit tersebut.
"Menjelang akhir tahun pertama saya di sekolah menengah, saya mendapat kesempatan untuk mengikuti kamp pelatihan di Indonesia, sendirian," kenang Momota
"Saat kami berlatih sekitar tengah hari, salah satu pria di sana memanggil saya untuk menonton TV. Saat itulah saya mengetahuinya."
Baca Juga: Akhirnya Setelah Sekian Purnama Valentino Rossi Benar-benar Jadi Pembalap Sejati
"Mereka (berita) menunjukkan bandara Sendai dan sepertinya bandara itu telah terhanyut. Saya tidak tahu apa yang terjadi pada awalnya, tetapi saya dapat mengetahui kata-kata tertentu seperti lokasinya dan mengetahui bahwa telah terjadi gempa dan kemudian tsunami."
"Salah satu penduduk setempat (di Indonesia) berbicara sedikit bahasa Jepang dan dia menyuruh saya menelepon rekan satu tim saya di Jepang dengan tergesa-gesa, tetapi saluran telepon benar-benar rusak."
Momota benar-benar merasa hampir terjebak tak bisa pulang melihat kengerian yang tengah melanda Tanah Airnya saat itu.
Tanpa tim dan rekan, ia benar-benar diliputi kekhawatiran sepanjang hari.
"Saya tidak dapat menghubungi siapa pun sampai malam," ujar Momota.
"Saya dijadwalkan meninggalkan Indonesia keesokan harinya, tetapi saya diberi tahu bahwa saya mungkin tidak dapat kembali. Saya ingat merasa benar-benar sendirian," tandasnya.
"Saya sangat khawatir dengan tim saya. Ketika pembangkit nuklir meledak, saya pikir akhir itu mungkin akan datang. Menggigilkan tulang punggungku"," imbuh Juara Dunia 2 kali itu.
Pemerintah Jepang sendiri mengambil langkah sigap menanggapi megabencana tersebut.
Baca Juga: Menuju All England Open 2021 - Target Besar Disematkan ke 3 Ganda Putra Indonesia
Meski beberapa gempa susulan terjadi dan bencana nuklir masih meluas saat itu, Negeri Sakura mampu menanggulangi bencana tersebut dan akhirnya kembali bangkit hingga sekarang.
Kento Momota sendiri saat ini tengah mempersiapkan diri menuju All England Open 2021.
Ia akan comeback di turnamen BWF Super 1000 itu setelah absen hampir setahun akibat sempat mengalami kecelakaan tunggal di Malaysia pada 2020 lalu.