Find Us On Social Media :

Eng Hian Bongkar Masalah yang Bikin Atlet Ganda Putri Susah untuk Main Rangkap

Pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian, saat mendampingi Greysia Polii/Apriyani Rahayu pada babak kedua French Open 2019 di Stade Pierre de Coubertin, Kamis (24/10/2019).

SportFEAT.COM - Pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian, menceritakan alasan mengapa anak asuhnya sukar untuk bermain rangkap.

Dewasa ini banyak sekali pebulu tangkis top dunia yang multitalenta.

Saking mempunyai karakter dan permainan yang apik, beberapa di antaranya mendapat tugas tambahan yakni bermain rangkap.

Sebut saja ada nama Yuta Watanabe (Jepang), Chris Adcock, Marcus Ellis (Inggris) hingga pemain legendaris Indonesia seperti Lilyana Natsir dan Vita Marissa.

 Baca Juga: Dianggap Gatot, Film Biopik Mantan Tunggal Putri Nomor Satu Dunia Peroleh Rating Buruk

Namun untuk beberapa tahun belakangan ini, Indonesia seakan kehilangan pemain potensial yang bisa bermain rangkap.

Hal ini ternyata menarik perhatian khusus dari pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian.

Eng Hian sejatinya mendukung para pemain ganda putri yang diasuhnya untuk bermain rangkap di sektor ganda campuran.

Namun, pria kelahiran Solo itu membeberkan kendala yang membuat anak asuhnya belum bisa bermain rangkap.

Menurutnya, perbedaan pola pikir menjadi masalah utama yang membuat hal tersebut belum berjalan maksimal.

"Ada perbedaan antara pemain putra dan putri. Yaitu pola pikir," ungkap Eng Hian, seperti dikutip SportFeat.com dari PBSI.

"Itu yang masih menjadi kendala utama kami di sektor ganda putri.

Baca Juga: Belum Juga Ketemu Marcus/Kevin, Pelatih China Sudah Kecewa dengan Duo Tiang Listrik

"Sebenarnya, saya sangat setuju kalau mereka main rangkap (di ganda putri dan campuran, red) untuk membooster,” timpal Eng Hian.

Selain pola pikir, eks pemain ganda putra itu menilai adanya pengkotak-kotakan sektor di pelatnas.

"Tapi itu (main rangkap) juga masih menjadi kendala yang belum bisa terealisasi dalam masa pembinaan di Pelatnas," kata Eng Hian lagi.

"Sayangnya masih ada kendala seperti itu karena dari awal kami (Pelatnas) sudah ada lima sektor yang terkotak-kotakkan.

"Ini yang belum terpecahkan,” tuturnya menimpali.

Ia pun berharap atlet muda khususnya di sektor ganda putri bisa bermain rangkap dan terjun di turnamen internasional.

"Kalau bisa dari junior (main rangkap)," tutur Eng Hian lagi.

"Kalau mereka bisa menjuarai level Super 500 saja, nanti akan kelihatan, atlet tersebut potensinya dimana, apakah ganda putri atau campuran,” tutupnya.