Find Us On Social Media :

Selain Sulit Adaptasi, Hal Ini Juga Bikin Pol Espargaro Meredup di MotoGP 2021

Krisis yang melanda Honda sejak beberapa musim lalu turut merembet ke performa Pol Espargaro

SportFEAT.com – Pembalap Repsol Honda, Pol Espargaro gelisah dengan pengembangan teknologi motor yang membuat dirinya sulit berimprovisasi di MotoGP 2021.

Para tim pabrikan untuk melakukan pengembangan teknologi motor pada MotoGP 2021.

Setelah regulasi engine freeze yang dilakukan hingga musim 2022 mendatang, para pabrikan masih diperbolehkan melakukan pengembangan di sektor yang lainnya.

Sebab, dalam kompetisi MotoGP sekarang ini kunci sukses meraih gelar juara adalah memiliki teknologi tercanggih.

Baca Juga: Komposisi Si Anak Nelayan MotoGP: 90 Persen Marc Marquez, 10 Persen Casey Stoner

Tim Ducati menjadi tim paling inovatif, dengan berhasil menjadi pelopor perangkat holeshot dan pembaruan aerodinamis serta sistem elektronik lainnya.

Perkembangan ini bertujuan untuk memudahkan pembalap mengontrol motor dan meringankan teknisi dalam mengatasi masalah.

Namun, Pol Espargaro (Repsol Honda) justru menganggap pengembangan teknologi ini menghilangkan DNA MotoGP yang seharusnya para pembalap lah yang memiliki kontrol atas motornya sendiri.

Pol Espargaro mengaku dirinya dan bahkan juga pembalap lain sulit melakukan improviasasi sebab motor sudah terprogram oleh sistem elektronik.

"Ketika teknologi begitu tinggi, kapasitas manusia untuk berimprovisasi mulai berkurang," ujar Pol Espargaro dilansir SportFEAT.com dari Motosan.es.

Baca Juga: Aji Mumpung! Johann Zarco Sekali Dayung Dua Mimpi yang Dulu Mustahil Bisa Terwujud

“Elektronik tidak memungkinkan Anda membuka gas lebih awal atau hanya di titik yang tepat, dan traksi disempurnakan oleh elektronik."

“Ketika Anda melihat Ducati di depan dengan 20.000 sayap yang mencegah Anda menangkap slipstream dan menghasilkan turbulensi yang luar biasa dan Anda tidak bisa di belakang mereka atau menyalip," sambung pembalap Spanyol itu.

Lebih lanjut, Pol sadar bahwa pengembangan teknologi ini memang dibutuhkan oleh para pabrikan untuk bersaing di MotoGP.

Baca Juga: Alami Krisis Luar Biasa di MotoGP 2021, Marc Marquez Sampai Tak Mampu Jinakkan Masalah Honda

“Bagaimanapun, pabrikan membutuhkan tingkat teknologi ini untuk berkembang dan membawanya ke motor komersial, itulah tujuan MotoGP,” ucap Aleix Espargaro itu.

Lebih jauh, Pol Espargaro mengalami masa sulit di MotoGP 2021 karena sulit beradaptasi dengan motor RC213V.

Ditambah beragam pengembangan teknologi yang tak cocok di motor Hondanya membuat Pol semakin gagal bersinar musim ini.

“Terkadang Anda bisa balapan dengan cara yang luar biasa dan Anda finis di urutan keenam, dan Anda mengatakan bagaimana bisa? Begitulah adanya," jelas Pol Espargaro.

“Di sinilah peran pembalap pabrikan diperlukan. Itu menghitung segalanya, motor dan pembalap, serta semua staf yang mengelilingi kami,” sambung mantan pembalap KTM itu.

 Baca Juga: Curahan Hati 2 Pembalap Baru Gresini, Bastianini Sumringah Balikan hingga di Giannantonio Was-was Debut di MotoGP 2022

Di sisi lain, pembalap 30 tahun itu bercanda dan menantang seluruh pembalap MotoGP untuk menggunakan motor Honda yang sangat sulit dijinakkan.

Menurutnya, itu adalah cara termudah untuk menciptakan persaingan yang adil di MotoGP.

“Saya lebih senang jika semua pembalap di grid menggunakan motor Honda, dan itu memudahkan kami melihat siapa pembalap tercepat di setiap akhir pekan,” ungkap Pol Espargaro.

 “Tetapi ini tidak nyata, ini hanya terjadi di Moto2 dan sedikit di Moto3, tetapi di MotoGP itu tidak akan terjadi,” pungkasnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)