"Melihat dia finis terakhir di Jerman lalu seminggu kemudian bisa tercepat di setiap sesi bahkan pole position dan meraih runner-up, masalahnya bukan di teknis," kata Kevin Schwantz.
"Karena sebuah motor tidak akan berubah dari satu minggu ke minggu berikutnya secepat itu."
"Padahal di MotoGP, Anda tidak harus menjadi pembalap terbaik. Anda hanya butuh menjadi pembalap yang cerdas,"
"Jika rekan setim Anda menang dan memimpin klasemen, Anda memang bisa sedih dan putus asa, Tetapi seharusnya ada tetap berkonsentrasi pada pekerjaan Anda dan melakukan yang terbaik serta mengerahkan segalanya sampai akhir," ucapnya.
Maverick Vinales sendiri masih bungkam terkait masa depan kariernya di MotoGP 2022.
"Saya belum tahu, saya ingin santai dan relaks saja karena itu akan jadi keputusan krusial. Sekarang saya hanya ingin menikmati liburan musim panas dahulu," ucap Vinales.
Baca Juga: Hengkang di Akhir Musim MotoGP 2021, Maverick Vinales Malah Umbar Janji Manis untuk Yamaha