Legenda tunggal putri Indonesia sekaligus peraih medali emas Olimpiae Barcelona 1992, Susy Susanti sangat paham betul jalan Gregoria akan terjal di Tokyo 2020.
"Memang melihat dari prestasi terakhir, mungkin setahun belakangan Jorji kurang pertandingannya. Performanya kalau saya lihat belum bisa teruji," tutur Susy Susanti dilansir Sportfeat dari Kompas.com
"Waktu dia juara dunia junior 2017 sebetulnya saya berharap. Lalu, pada 2018, performa Jorji sedang tinggi-tingginya. Dia bisa mengalahkan dan menyulitkan beberapa pemain elite dunia. Dia juga sempat juara (di Finlandia Open 2018)," ucapnya.
"Namun, belakangan saya melihat dia seperti stuck. Setelah tahun 2019 itu, dia agak kurang. Bukan menurun, melainkan seperti itu saja performa-nya. Dia sudah nyaris menang, tetapi tidak berhasil," imbuh Susy lagi.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 – Jadi Tuan Rumah, Skuad Bulu Tangkis Jepang Tersandung Kendala
Performa Gregoria dalam dua tahun belakangan memang sering berakhir 'nyaris menang'.
Termasuk melawan pemain-pemain top dunia. Gregoria sering mampu melawan di pawal gim, namun kendur di akhir gim atau pada gim penentuan.
Meski demikian, Susy Susanti masih menaruh harapan pada Gregoria.
Bagi Susy yang sudah kenyang asam garam bulu tangkis apalagi sekelas Olimpiade, segala sesua bisa terjadi asalkan berusaha semaksimal mungkin.