"Di Olimpiade, segala sesuatu bisa terjadi. Jadi, bagaimana kondisi terakhir nanti. Memang kalau dilihat dari prestasi mungkin sedikit berat," kata Susy.
"Akan tetapi, kami berharap Olimpiade bisa membangkitkan semangat Jorji dan paling tidak bisa meraih medali. Kalau dilihat dari hitung-hitungannya, Jorji sebagai kuda hitam di sana," ujarnya.
"Semoga itu memacu Jorji untuk bisa termotivasi dan bermain terbaik. Justru karena dia tanpa beban itu akan lebih bagus," tutur Susy Susanti.
Gregoria sendiri bukan tidak menyadari penampilannya yang masih stuck.
Dia terus mengevaluasi diri. Dalam persiapannya menuju Olimpiade Tokyo 2020, Gregoria lebih banyak mengendalikan aspek mental.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - H-5, Ahsan/Hendra Kendalikan Aspek Psikologis
"Di sisi nonteknis, mulai tahun ini saya mencoba untuk konsultasi ke psikolog. Karena masalahnya kan mindset, kalau bisa dbilang saya sudah lumayan lama seperti ini," aku Gregoria.
"Dari tahun 2019 masih begitu-begitu saja masalahnya. Unggul jauh, terkejar lalu kalah."
"Jadi saya merasa perlu ada orang yang bisa pelan-pelan mengubah mindset itu dan membuat saya kembali percaya diri," kata Gregoria lagi.
Cabang olahraga bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020 akan bergulir pada 24 Juli 2021 hingga 2 Agustus 2021.