SportFEAT.COM - Pebulu tangkis tunggal putri Korea Selatan An Se-young, tidak sabar menjalani debut di Olimpiade Tokyo 2020 dan menggondol medali emas.
Korea Selatan bakal menerjunkan salah satu pebulu tangkis sensasionalnya pada Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.
Adalah pemain muda potensial An Se-young yang bakal bertanding di sektor tunggal putri.
Olimpiade Tokyo 2020 juga akan menjadi ajang debut pemain berusia 19 tahun itu di turnamen akbar empat tahunan tersebut.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 – Pebulu Tangkis Unik Asal Mesir Ini Bisa Mengacaukan Pamor Carolina Marin
Meski baru pertama kali tampil di Olimpiade, An Se-young menjelma menjadi salah satu penantang peraih medali emas.
Hal itu cukup wajar mengingat pemain yang dijuluki Si Bocah Ajaib tersebut menjadi unggulan ketujuh Olimpiade Tokyo 2020.
Sementara itu, An Se-young merasa senang bisa memastikan satu tempat di Olimpiade Tokyo 2020.
"Awalnya, memenangkan tiket ke Olimpiade sudah merupakan suatu kehormatan besar," kata An Se-young, seperti dikutip Sportfeat dari laman BWF.
"Selama tahun lalu, peringkat dunia saya naik dan karena itu saya mulai melihat ekspektasi yang lebih tinggi dari orang-orang di sekitar saya."
Se-young pun berambisi mencatatkan sejarah tersendiri di momen perdana tampil di Olimpiade dengan meraih medali emas.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Alasan Anthony Ginting Ogah Mikir Persaingan Babak 16 Besar
Namun demikian, juara Prancis Open 2019 itu tidak ingin serakah.
"Sekarang saya mengincar target tinggi untuk medali, meskipun ini adalah Olimpiade pertama saya," ungkap An Se-young.
"Tapi saya tahu tidak baik menjadi serakah, jadi saya hanya harus memberikan yang terbaik di setiap pertandingan,” timpal perempuan asal Negeri Gingseng tersebut.
An Se-young sendiri mulai mencuri perhatian di awal kemunculannya dua tahun silam atau tepatnya saat masih berusia 17 tahun.
Saat itu, An Se-young sukses meraih juara Prancis Open 2021 yang kebetulan menjadi turnamen level series 750.
Peringkatnya pun langsung meroket tajam hingga melesat ke posisi sepuluh besar.
"Ketika perhitungan poin kualifikasi Olimpiade dimulai, saya berada di peringkat 99 dunia. Saya hanya benar-benar berharap bisa mencapai Olimpiade, karena saya tahu peluang saya tipis," ujar An Se-young.
"Dengan usia saya yang masih muda dan peringkat rendah saat itu, saya selalu bersaing dengan pemain dengan peringkat lebih tinggi. Di setiap turnamen yang saya ikuti, saya hanya ingin belajar sebanyak mungkin.
"Ketika periode kualifikasi dimulai, saya memenangkan New Zealand Open. Kemudian, tepat setelah itu, di Piala Sudirman, saya mengalahkan Tai Tzu Ying, yang menduduki peringkat satu dunia, meskipun peringkat dunia saya jauh lebih rendah," lanjutnya.
"Saya pikir periode itu adalah titik balik bagi saya. Saya menjaga momentum untuk membawa peringkat saya ke level yang lebih tinggi,” timpal An Se-young.