SportFEAT.com – Legenda bulu tangkis Indonesia, Rexy Mainaky membeberkan bahwa Ahsan/Hendra gagal merebut medali di Olimpiade Tokyo 2020 akibat kalah dari kecepatan dan kekuatan.
Nasib malang menimpa ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang gagal mempersembahkan medali di Olimpiade Tokyo 2020.
Kesempatan Ahsan/Hendra untuk merebut medali perunggu dalam perebutan tempat ketiga harus dikandaskan pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Dalam laga yang digelar di lapangan 1 Musashino Forest Sport Plaza, Sabtu (31/8/2021), Ahsan/Hendra kalah lewat rubber game dengan skor 21-17, 17-21 dan 14-21 atas Aaron/Soh.
Kegagalan The Daddies untuk meraih medali ini menarik perhatian legenda bulu tangkis Indonesia, Rexy Mainaky.
Rexy Mainaky mengaku bahwa pengalaman Ahsan/Hendra sukses membuat ganda putra ranking dua dunia itu mengusir ketegangan dan tekanan selama tampil di Olimpiade Tokyo 2020.
Namun, mengandalkan pengalaman saja tentu tak cukup untuk bertanding di turnamen sekelas Olimpiade.
Di Olimpiade Tokyo 2020 ini, Rexy mengungkapkan bahwa ada dua faktor yang membuat Ahsan/Hendra gagal mempersembahkan medali.
The Daddies kalah dalam segi kecepatan dan kekuatan, hal itu membuat Ahsan/Hendra kalah melawan Aaron/Chia dan sebelumnya juga tumbang saat melawan Lee Yang/Wang Chi-lin (Taiwan) di babak semifinal.
"Kalau Ahsan/Hendra, tiga lawannya di semifinal semua permainannya cepat dan powerful," kata Rexy Mainaky dilansir SportFEAT.com dari Kompas.com.
"Hendra dan Ahsan ini mereka punya pengalaman, tetapi dalam faktor speed dan power kalah," sambung Rexy.
Lebih lanjut, keadaan Ahsan/Hendra ini rupanya sempat dialami Rexy Mainaky bersama sang partner yakni Ricky Subagja, ketika mentas di Olimpiade Sydney 2000.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Orang Indonesia di Balik Keberhasilan Ganda Putra Malaysia Redam Ahsan/Hendra
Rexy Mainaky/Ricky Subagja yang merupakan juara bertahan usai merebut medali emas Olimpiade Atlanta 1996, hanya bertahan hingga babak perempat final di Sydney.
Kala itu, Rexy/Ricky yang berpengalaman kewalahan menghadapi kecepatan dan kekuatan Ha Tae-kwon/Kim Dong-moon (Korea Selatan) di babak perempat final.
"Sama seperti saya dan Ricky waktu tahun 2000. Kami takluk dari Korea Selatan karena kalah kecepatan dan reaksi," jelas Rexy Mainaky.
"Kami punya pengalaman, tetapi kalah di faktor tersebut," pungkas Rexy.