SportFEAT.com - Setelah kasus pengakuan Taufk Hidayat yang coba disogok oknum ofisial Malaysia mencuat, BAM enggan dipermalukan lagi hingga berupaya membentuk sistem guna memberantas match fixing.
Mencuatnya kasus Taufik Hidayat yang pernah coba disogok oknum ofisial Malaysia ke permukaan membuat geger dunia bulu tangkis Tanah Air dan Negeri Jiran.
Sebagaimana diketahui, Taufik Hidayat belum lama ini mengakui bahwa ia pernah coba disogok oleh oknum ofisial Malaysia agar mengalah dari Lee Chong Wei di semifinal Asian Games 2006 yang bergulir di Doha, Qatar.
Meski kasus itu sudah terjadi 15 tahun lalu, pengakuan Taufik ini benar-benar membuat publik terkejut.
Pasalnya, kala itu Taufik dan Lee Chong Wei juga merupakan pemain top dunia yang sedang memasuki masa kejayaan mereka.
Tindakan oknum ofisial Malaysia itu tentu bisa dibilang terlampau berani dalam melakukan hal yang kini dikenal match fixing itu.
Apalagi oknum ofisial itu, diceritakan Taufik, dengan mudahnya 'menawar' Taufik dengan iming-iming memberikan uang dua kali lipat lebih besar dari bonus yang diberikan Indonesia jika menjadi jawara Asian Games.
Akibat tindakan itu, Taufik cukup marah karena merasa harga dirinya sebagai pemain tunggal putra Indonesia direndahkan.
Ia pun menolak tegas dan membalas upaya kotor oknum tersebut dengan melibats Lee Chong Wei dua gim langsung dengan skor 21-16, 21-18.
Menanggapi kasus ini, BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia) tak mau wajah bulu tangkis Negeri Jiran kembali tercoreng.
Baca Juga: Ternyata Ada Kontribusi Orang Solo di Balik Moncernya Duet Marcus/Kevin
Setelah sebelumnya terungkap skandal match fixing Zulfadli Zulkiffli dan Tan Chun Seang pada 2018, BAM kini bertekad lebih berusaya keras membangun sistem untuk memberantas match fixing.
"Kami baru mengetahuinya melalui media," aku Sekretaris Jenderal BAM, Kenny Goh dikutip Sportfeat dari New Straits Times.
Baca Juga: Motif Tunggal Putra Peraih Emas Olimpiade Tokyo 2020 Pindah dan Menetap ke Dubai
"Ke depan, BAM memiliki sistem (whistle-blower) untuk memberantas segala bentuk korupsi, termasuk pengaturan pertandingan (match fixing)."
"Kami tidak akan memaafkannya, dan kami ingin memastikan bahwa tidak ada hal seperti itu yang terjadi di bawah pengawasan kami," tambahnya.
Baca Juga: Fakta Thomas Cup - Kerusuhan Politik Jadi Saksi Kesuksesan Tim Bulu Tangkis Putra Indonesia
Terlepas dari itu, Taufik Hidayat sendiri mengakhiri petualangannya di Asian Games 2006 dengan semakin manis setelah berhasil menundukkan Lin Dan (China) di partai puncak.
Gelar juara Asian Games 2006 tersebut menjadi gelar Asian Games kedua Taufik setelah sebelumnya meraih pada edisi 2002 yang digelar di Korea.
Namun pada Asian Games 2006, kemenangan peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu bisa jadi terasa lebih istimewa karena Taufik sukses mengalahkan tiga unggulan teratas berturut-turut yakni Bao Chun Lai, Lee Chong Wei dan Lin Dan.