Adapun Yamaha, musim ini perlahan mengikuti jejak Honda,
Tim pabrikan Iwata sangat bergantung pada satu pembalap yakni Fabio Quartararo seorang.
Meski Yamaha meraih puncak klasemen MotoGP 2021, tak bisa dipungkiri kekuatan mereka cukup lemah karena hanya mengandalkan Quartararo.
Carlo Pernat lantas menyebut satu kesalahan sama yang dilakukan Yamaha dan Honda, hingga membuat mereka mengalami kemunduran performa.
Menurut Pernat, keputusan bertaruh pada pembalap tua dan bukannya menarik perhatian para debutan adalah inti kesalahan yang dilakukan Yamaha dan Honda.
"Baik di Yamaha dan Honda, Anda mendapat kesan bahwa ahli strategi telah membelot," ucap pria Italia itu mengawali, dikutip Sportfeat dari Motosan.es.
"Pada tahun 2019, tim Petronas Yamaha SRT (satelit Yamaha) baru memainkan perannya dengan sangat baik dengan mengontrak Quartararo dan Franco Morbidelli."
"Tetapi, tahun ini mereka malah bertaruh pada Rossi, ini adalah sebuah kesalahan. Sedangkan mendatangkan Andrea Dovizioso tahun depan adalah hal lain," kata Pernat lagi.
Pun demikian dengan Honda, Pernat merasa keputusan Manajer Tim Honda, Alberto Puig cukup di luar nalarnya.